3 Fakta Teror Nyata Buat Aparat Baju Coklat
Indonesia kembali dalam bayang-bayang ancaman teroris. Aparat kepolisian termasuk menjadi sasaran teror, di samping rumah ibadah, tempat wisata, layanan publik, dan juga tokoh publik.
Terbaru, ancaman teror muncul di Halaman Gedung Markas Besar (Mabes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Terjadi aksi baku tembak antara terduga teroris dengan aparat, Rabu 31 Maret 2021 sore.
Berikut beberapa fakta teror yang ditujukan pada aparat kepolisian di wilayah Jawa Timur dan Mabes Polri.
Pesan Berantai Teror Si Baju Coklat
Sebelum kejadian baku tembak di Mabes Polri, aparat kepolisian telah mendapat teror yang datang dari orang tak dikenal Pesannya berisikan ancaman akan melakukan teror di markas aparat baju coklat (kepolisian) pasca penangkapan 22 tersangka teroris dari jaringan JI oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror di beberapa wilayah di Jatim, 18 Maret 2021 lalu.
Sebuah peringatan!!!
KAMI SUDAH MUAK DENGAN BANGSA INI, SUDAH SAATNYA KAMI BERAKSI!
DAN TUNGGU SAAT NYA SEBENTAR LAGI BEBERAPA DAERAH TERUTAMA JAWA TIMUR AKAN MENDAPATKAN SERANGAN DARI KAMI!
TERUTAMA TEMPAT BERMARKAS NYA PARA BAJINGAN COKLAT AKAN KAMI JADIKAN SASARAN UTAMA!
SEBENTAR LAGI!!!
ALLAHUAKBAR!
"Kami sudah terima info itu sebelum kami geser dari Mapolda ke bandara, sekarang kami lakukan profiling dan penyelidikan. Kami koordinasi dengan tim siber dan densus," kata Gatot saat ditemui di Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis 18 Maret 2021.
Diketahui, Jawa Timur menjadi daerah yang banyak ditempati teroris. Buktinya terdapat 24 orang terduga teroris terdiri dari 22 orang jaringan Jamaah Islamiyah (JI) dan dua dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Dari berbagai penangkapan tersebut, aparat kepolisian meningkatkan upaya pengamanan diberbagai daerah.
Baku Tembak di Mabes Polri
Ancaman tersebut seakan menjadi kenyataan, pasalnya hari ini 31 Maret 2021 sore, Mabes Polri mendapat teror dari terduga teroris yang berkelamin perempuan, menggunakan kerudung, dan dengan cadar yang menutupi wajahnya baku tembak dengan aparat kepolisian.
Dari aksi baku tembak tersebut, terduga teroris tersebut mati di tempat setelah mendapat beberapa tembakan dari aparat.
Polrestabes Surabaya Saksi Hidup Teror JAD
Bukan kali pertama bagi kepolisian mendapat teror dari para teroris. Masih terngiang di kepala bagaimana sekeluarga dari kelompok JAD pada bulan Mei 2018 lalu melakukan aksi bom bunuh diri di gerbang masuk Polrestabes Surabaya yang merenggut nyawa tersebut.
Advertisement