3 Tantangan NU di Usia 95 Tahun, Ini Kata Profesional Muda NU
CEO dan Founder Alvara Reseach Center Hasanudin Ali punya pendapat menarik tentang NU yang 5 tahun lagi berusia satu abad. Tokoh muda NU ini mengemukakan hal itu terkait dengan Hari Lahir NU ke 95 versi tahun masehi yang jatuh tanggal 31 Januari 2021.
Menurutnya, jelang memasuki abad kedua usianya, NU perlu mempersiapkan tiga hal pokok. "Tentu ini berdasarkan pengalaman dan pengamatan dari tepian NU," kata alumnus ITS dan pengurus PP GP Ansor yang menekuni dunia profesional ini.
Apa saja ketiga hal pokok yang harus dipersiapkan organisasi Islam terbesar di Indonesia ini?
1. Manajemen Organisasi.
Orang sering lupa bahwa NU bahwa NU adalah organisasi ulama, bukan sekedar organisasi massa pada umumnya, karena itu selalu muncul paradigma soal relasi antara jam'iyah dan jamaah, leaders dan followers, kyai dan umat yang tidak bisa kita hindarkan dan akan terus terjadi. Ini yang kemudian oleh beberapa orang sering didikotomikan antara NU struktural dan NU Kultural.
Jam'iyah harus diperkuat dari sisi manajemen kelembagaan yang lebih transparan, check and balance adalah kuncinya. Otoritas keulama'an harus lebih menonjol sehingga jama'ah memiliki "kenyamanan" dalam mengikuti setiap kebijakan jam'iyah.
2. Berorientasi Pelayanan Umat.
Setiap program NU harus menempatkan umat sebagai poros utamanya, layanan keagamaan dan sosial kemasyarakatan NU harus dirasakan secara nyata oleh masyarakat luas.
3. Penguatan SDM Nahdliyin
Kompetensi nahdiliyin yang semakin beragam, tidak hanya agama, mereka harus lebih banyak diberi ruang untuk beraktualisasi menyumbangkan ide dan gagasannya. Kebutuhan nahdliyin kedepan tidak lagi melulu soal agama, tapi juga soal ekonomi, teknologi, dan kebutuhan dasar lainnya, karena itu sumbangsih dari para diaspora nahdliyin dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan.
"Selamat ber Harlah ke 95 Nahdlatul Ulama, tetaplah menjadi mercusuar, penerang dalam gelap, dan selalu membawa kabar kebaikan untuk semua," katanya.