3 Rekomendasi Pakar Majukan IT dalam Militer Indonesia
Internet dan GPS (Global Positioning System), saat ini menjadi fasilitas yang digunakan sehari-hari. Namun siapa sangka, teknologi ini awal mulanya dibuat oleh dunia militer.
Hal ini diungkapkan oleh Wahyudi Agustiono selaku Pakar IT SEVIMA, dalam Workshop Transformasi Smart Campus di Gedung Maspardi Akademi Angkatan Laut Surabaya, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, kemajuan teknologi telah terbukti menjadi keunggulan dunia militer di masa lalu, dan sangat diperlukan mendukung kemajuan Indonesia ke depan. Terlebih sumber daya manusia dengan skill digital makin dicari.
Jika kemajuan teknologi bangsa tergantung pada kemajuan teknologi kampus militer, lalu apa tipsnya untuk memajukan teknologi di AAL dan berbagai kampus militer di Indonesia?
Ia pun kemudian membagikan pengalamannya selama melakukan digitalisasi dengan SEVIMA Platform di Akademi Angkatan Laut dan lebih dari 750 kampus yang tergabung dalam Komunitas tersebut. Berikut ulasannya.
Civitas Dunia Militer Harus Melek Teknologi
Istilah teknologi terkini seperti Artificial Intelligence (kecerdasan buatan), Metaverse (dunia virtual), dan Natural Language Processing (kemampuan komputer untuk bicara bahasa manusia), mungkin masih menjadi istilah yang asing bagi masyarakat awam.
Namun Wahyudi mengajak jangan sampai civitas dunia militer belum mengetahui istilah-istilah ini.
Tips pertama memajukan teknologi di kampus militer menurut Wahyudi adalah civitas dunia militer harus mengenal istilah dan teknologi terkini.
Harapannya civitas dunia militer tidak hanya menjadi yang terdepan dalam memahami ancaman kedaulatan yang hadir melalui teknologi, tapi juga mampu membagikan ilmunya pada masyarakat luas bahkan mengembangkan teknologi itu sendiri lebih jauh lagi.
“Transformasi civitas dunia militer untuk lebih paham tentang teknologi, bisa mendorong kampus militer untuk kembali ke fitrahnya. Karena sejarah membuktikan, militer telah sangat banyak berkontribusi membangun peradaban dengan ilmu pengetahuan," ungkap Wahyudi.
Sampaikan Pelajaran di Kampus Militer dengan Cara Baru
Taruna Akademi Angkatan Laut maupun kampus militer lainnya di Indonesia, jelasnya adalah generasi Z yang sudah melek dunia digital.
Cara penyampaian materi yang dilakukan di kampus tentu tak bisa lagi sama seperti dulu. Harus memanfaatkan teknologi digital seperti sistem akademik berbasis awan (Siakadcloud) dan sistem manajemen pembelajaran (Edlink) yang telah digunakan di Akademi Angkatan Laut.
Oleh karena itu, Wahyudi mengajak kampus-kampus militer untuk memanfaatkan dunia digital dalam proses pembelajaran.
“Misalnya, simulasi perang menggunakan teknologi. Manfaatkan teknologi dan tambahkan kurikulum yang kekinian sesuai dengan perkembangan zaman, ini akan jadi bekal untuk kemajuan teknologi dunia militer dan kemajuan teknologi Indonesia,” papar Wahyudi.
Infrastuktur dan Peta Jalan Teknologi
Terakhir, kampus militer dan taruna yang siap bersaing di era digital, juga harus didukung oleh fasilitas yang mumpuni.
Oleh karena itu kampus militer perlu memiliki infrastruktur digital yang andal tetapi tetap terjangkau, roadmap yang sesuai, saling terintegrasi dan terkoneksi, perubahan mindset, serta mengikuti peraturan perundang-undangan.
“Solusi berbasis IT untuk mengembangkan skill digital literasi bahkan skill untuk memenangkan pertempuran, sudah ada dan menanti untuk kita gunakan. Jika fasilitasnya disediakan, maka lulusan kampus militer di Indonesia akan memiliki kompetensi IT yang siap untuk menjaga kedaulatan Indonesia,” tandasnya.
Advertisement