3 Rekomendasi FRI 2022 dalam Bidang Politik Hingga Pendidikan
Pada penutupan Forum Rektor Indonesia (FRI) 2022, Menteri Koordinator Politik dan Hukum (Menkopolhukam) Mahfud MD membahas berbagai persoalan di Indonesia. Khususnya tentang demokrasi dan penegakan hukum di Tanah Air.
Mahfud mengakui, sejak era reformasi, demokrasi sudah menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik, lembaga-lembaga hukum juga sudah mulai bagus, tetapi memang masih ada kekurangan pada beberapa bagian.
"Demokrasi yang sehat, secara penegakan hukum juga akan sehat dan lain-lainnya juga akan sehat," terang Mahfud MD.
Di samping itu, para rektor juga menyampaikan tiga rekomendasi dalam bidang politik, hukum dan pendidikan.
Ketua pelaksana FRI 2022, Prof Mohammad Nasih merinci, dalam bidang politik para pimpinan perguruan tinggi di Indonesia mengajak kepada seluruh komponen bangsa untuk menjadikan Pemilu 2024 sebagai media pembelajaran politik.
"Dalam hal ini kita belajar untuk pembangunan moral bangsa yang luhur dengan mengedepankan nilai kejujuran, keteladanan, moral," kata Nasih ditemui di Gedung ACC Unair Kampus C.
Para rektor yang hadir juga sepakat untuk berkontribusi secara nyata mewujudkan demokrasi di Indonesia yang berkualitas, bermartabat, tanpa kecurangan dan politik uang.
Untuk bidang hukum, lanjutnya perlu adanya komitmen untuk membangun citra hukum yang lebih baik dimata masyarakat. Caranya bisa melalui kerja sama antara masyarakat dan penegak hukum terkait.
Dimana masyarakat yang memiliki perkara bisa ikut serta dalam mekanisme yang berlaku, tanpa embel-embel lain kepada penegak hukum.
"Untuk itu, perlu komitmen seluruh komponen bangsa untuk gotong royong memastikan nilai Pancasila menjadi pemandu dalam proses penegakan hukum substansif untuk keadilan bersama," tandasnya.
Terakhir pada bidang pendidikan, rekomendasi yang diberikan berkaitan dengan RUU Sidiknas, meskipun rancangan tersebut sudah ditarik oleh Kemendikbud, tetapi para rektor mendorong di bidang tersebut untuk melakukan pengkajian dan penataan ulang.
Ia berharap dalam rancangannya nanti bisa melibatkan semua komponen dan stake holder dalam bidang pendidikan.
"Hal ini akan menjadi penentu tercapainya Indonesia emas 2045 yang ditandai dengan generasi emas. Pendidikan sebagai komponen terbesar untuk membentuknya," pungkasnya.