3 Petugas Haji Positif Covid-19, Kabupaten Probolinggo Zona Merah
Kabupaten Probolinggo yang selama berhasil mempertahankan warganya tanpa ada yang terpapar Covid-19 akhirnya "pecah telor".
Sebanyak tiga orang petugas haji asal Kabupaten Probolinggo dilaporkan positif Covid-19 setelah mengikuti pelatihan pendamping haji di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, 9-18 Maret 2020 silam.
“Ketiganya petugas haji asal Probolinggo, ada yang tenaga kesehatan, ada yang ustadz atau tokoh agama yang melayani bimbingan haji,” kata Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari dalam rilisnya di pendopo kabupaten, Jumat malam, 10 April 2020.
Mereka berasal dari tiga kecamatan yang berbeda yakni, Tongas, Kraksaan, dan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Yang jelas, ketiganya dikarantina mandiri di suatu tempat yang aman dan dilayani tenaga medis dan dijaga sejumlah personel TNI dan Polri.
Kondisi ketiga pasien yang positif Covid-19 itu sehat. “Dalam artian mereka tidak ada keluhan seperti, batuk, pilek, sesak napas, dan demam,” kata bupati.
Mereka tidak dirawat di rumah sakit karena memang tidak membutuhkan perawatan medis. Dengan diisolasi mandiri dinilai sudah cukup bagi mereka hingga sembuh. “Tetapi di rumah pengawasan itu tetap mendapat pengawasan dari tim medis,” ujarnya.
Disinggung di mana letak rumah pengawasan itu, bupati pertama di Kabupaten Probolinggo itu merahasiakan. “Yang jelas di Kabupaten Probolinggo,” sebutnya.
Bupati menceritakan riwayat (kronologis) terpaparnya tiga petugas haji dari Kabupaten Probolinggo itu. Awalnya, sebanyak 10 orang dari Kabupaten Probolinggo mengikuti bimbingan teknis (bimtek) pendamping haji di Asrama Haji Sukolilo, 9-18 Maret 2020.
Kakandepag Kabupaten Probolinggo, Santoso sebelumnya sempat mengatakan, ke-10 pendamping haji itu terdiri dari, 2 pembimbing haji, 2 ketua kloter, dan 6 tenaga medis.
Begitu para peserta bimtek pendamping haji dari daerah lain diketahui positif Covid-19, Satgas Covid-19 Kabupaten
Melalui serangkai tes cepat (rap Probolinggo langsung menerapkan isolasi mandiri kepada 10 pendamping haji tersebut.id test) hingga swab, akhirnya diketahui, tiga di antaranya dinyatakan positif Covid-19. “Akhirnya sejak beberapa hari lalu, tiga orang yang positif ini diisolasi mandiri di tempat yang diawasi,” kata bupati.
Kondisi ini mengubah peta perkembangan Covid-19 di Kabupaten Probolinggo yang selama ini aman menjadi zona merah. “Hari ini setelah pemerintah pusat kemudian provinsi merilis data, kami pun akhirnya juga merilisnya,” katanya.
Satgas Covid-19 pun, kata bupati, sudah melakukan langkah-langkah, bahkan sejak 1-2 minggu lalu. Di antaranya, ke-10 petugas haji sudah diisolasi. “Termasuk keluarga seperti, suami/istri, anak, dan rekan kerja juga diisolasi,” kata bupati.
Selama ini strategi Pemkab Probolinggo bertahan, karena berprinsip, Covid-19 belum masuk ke dalam. Caranya dengan melalukan pemeriksaan pendatang di titik pantau (chek point) di sejumlah perbatasan Kabupaten Probolinggo.
Advertisement