KA Rapih Dhoho Sodok Panther, 3 Penumpang Mobil Tewas
Kecelakaan maut melibatkan mobil izusu panther dan kereta api di dusun Gempolan, Desa Baye, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri, Senin, 17 Agustus 2020. Tiga penumpang mobil tewas seketika di lokasi kejadian.
Keterangan yang dihimpun dari Polsek Pagu menyebutkan, peristiwa kecelakan terjadi sekitar pukul 08.45 WIB. Saat itu KA Rapih Dhoho jurusan Surabaya - Blitar melintas dari arah utara ke selatan.
Sesampainya di Gempolan muncul mobil panther warna hitam Nopol AG 1389 GN menyebrang dari barat ke timur. Mobil yang ditumpangi 1 sopir dan 2 orang penumpang tersebut menyebrang di perlintasan kereta api tanpa palang pintu.
Bagian lokomotif kereta api nomer lambung CC 2018311 Dipo Induk SDT yang dimasinisi Topo 28, tahun, asal Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun dan Ferizky, 26 tahun, warga Lawang Malang (asisten) menghantam mobil tersebut.
Kerasnya tabrakan ini, mobil terseret kurang lebih radius 300 meter. Mobil kemudian jatuh di area persawahan hingga mengakibatkan 3 penumpang akhirnya meninggal dunia.
Warga yang melihat kejadian ini langsung melapor ke polsek terdekat. Petugas Polsek Pagu bersama Unit Lantas Polres Kediri tidak lama kemudian tiba di lokasi. Jenazah ketiga korban lalu dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara, Kediri.
Kasi Humas Polsek Pagu Bripka Erwan Subagiyo ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa kecelakaan maut yang melibatkan mobil dengan kereta api tersebut.
"Kereta dari utara ke arah keselatan. Sementara, mobil dari barat ke timur. Lintasan kereta api tidak berpalang pintu, mobil terseret kurang lebih 300 meter," katanya.
Diduga, penyebab kecelakaan terjadi karena sopir kurang hati-hati. Mobil hendak pergi ke Kecamatan Pare untuk berobat. Sopir diketahui bernama Suwito, 65 tahun, asal Desa Ngebrak Kecamatan Gampeng Rejo Kabupaten Kediri.
Dari keterangan saksi, lanjut Erwan, indera pendengara sopir agak terganggu. Sementara, 2 korban meninggal lainnya diketahui bernama Nur Khotim, 55 tahun, dan Etik, 50 tahun. Mereka juga warga Gampeng Rejo.
Humas PT KAI Daops 7 Madiun, Hendriwintoko mengatakan di lokasi kejadian sebenarnya terdapat rambu-rambu peringatan yang telah dipasang oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur.
"Dengan adanya rambu tersebut seharusnya mobil mengurangi laju kendaraannya saat melintas," katanya saat dihubungi whatsappnya.