3 Orang Pakai Jasa Joki Akhirnya Disuntik Vaksin Covid-19
Pihak kepolisian dan Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih mengusut kasus joki vaksin Covid-19. Seperti diberitakan Ngopibareng.id, seorang pria bernama Abdul Rahim mengaku jadi joki vaksin Covid-19 hingga disuntik sebanyak 16 kali. Dia mengaku lupa dan baru ingat sudah disuntik vaksin 17 kali.
"Awalnya saat dipanggil (polisi) saya bilang 16, ternyata pas saya ingat lagi, ada yang lupa ternyata sudah 17 kali, 15 kali suntik dosis pertama dan 2 kali suntik dosis kedua," kata Abdul Rahim saat diperiksa Unit Tipiter Satreskrim Polres Pinrang.
Abdul Rahim sendiri mengakui telah tiga bulan menjadi joki vaksin Covid-19. Dia mengaku disuntik vaksin jenis Sinovac dan AstraZeneca. Sebagai imbalan jasanya, Abdul Rahim mengaku mendapatkan bayaran dari pihak yang diwakilinya. Mulai dari Rp80-800 ribu.
Warga yang menjadi pengguna jasa Abdul Rahim pun dicari polisi. Hari ini, ada tiga pengguna jasa Abdul Rahim akhirnya disuntik vaksin Covid-19 oleh petugas Dinas Kesehatan Pinrang. Kepala Seksi P2PM Dinas Kesehatan Pinrang, Barna mengatakan, sebelumnya ketiganya tidak mau. Namun, setelah menerima penjelasan, mereka akhirnya secara suka rela datang untuk divaksin.
"Bapak ini dengan sadar mengakui bahwa telah melakukan kesalahan, dan akhirnya datang ke sini untuk divaksin. Ini tidak ada paksaan," kata Barna.
Petugas pun dibuat repot karena harus merevisi data ketiga orang tersebut. Sebab vial vaksin yang keluar harus disertai laporan. "Karena vaksin mereka yang awal itu sudah dipakai Abdul Rahim maka kita data lagi. Jadi saya ini harus merinci status vaksin yang dipakai tiga orang ini," pungkasnya.
Selanjutnya Dinkes Pinrang akan memberi suntikan vaksin Covid-19 kepada 13 orang sisanya. Mereka telah memberikan pernyataan bersedia divaksin tetapi terhalang jadwal kerja.
Abdul Rahim Tes Darah dan Urine
Sementara itu, Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan ikut turun tangan dalam menyelidiki Abdul Rahim. Mereka telah mengambil sampe darah dan urine joki vaksin Covid-19 itu.
"Kami bersama Kabid P2P Dinkes Sulsel ke Polres Pinrang dan mengambil sampel darah dan urine dari Abdul Rahim," kata Kadinkes Kabupaten Pinrang, Dyah Puspita Dewi.
Sampel darah dan urine berguna untuk menelusuri benar-tidaknya Abdul Rahim disuntik vaksin Covid-19 sebanyak 17 kali. Namun, Dyah Puspita Dewi tidak menjelaskan rinci cara membuktikannya.
Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Deki Marizaldi, menambahkan polisi bersama dinkes setempat juga melakukan penyelidikan terkait kondisi mental Abdul Rahim. Rencananya, akan didatangkan psikiater untuk mengetahui kondisi mental joki vaksin tersebut.
Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menyebut, sejauh ini belum ada uji klinis yang secara spesifik menyuntikkan 16 dosis vaksin Covid-19 ke tubuh manusia. Sehingga dampak yang mungkin terjadi belum bisa dipastikan.
"Namun, efek-efek vaksin dapat dipengaruhi oleh jenis vaksin, usia dan komorbid orang yang menerima suntikan vaksin itu," jelas Zubairi.