3 Orang Reaktif, 100 Orang Rapid Test Massa di Pasar UKA Benowo
Berawal dari tiga orang pedagang Pasar UKA, Sememi, Kecamatan Benowo, Surabaya, hasil rapid test-nya reaktif, Puskesmas Sememi menggelar rapid test massal, pada Selasa 2 Juni 2020. Ada sebanyak 100 orang terdiri dari pedagang dan warga sekitar yang mengikuti rapid test massal ini.
Kepala Puskesmas Sememi, Dr Lolita Rusmawati mengatakan, rapid test yang digelar pada pekan lalu, hanya diikuti 40 orang terdiri dari para pedagang dan warga sekitar Pasar UKA.
"Beberapa penjual ada yang sudah kita tes, ada tiga (orang) yang reaktif. Kita sudah lakukan swab dan tinggal menunggu hasil," kata Lolita kepada awak media.
Untuk mencegah sebaran virus corona atau Covid-19, pihak Puskesmas Sememi kembali melakukan rapid test dengan jumlah sample yang lebih banyak.
“Ada 100 rapid test diikuti pedagangan dan warga sekitar pasar. Kami memang lebih mengutamakan para pedagangan. Beberapa dari mereka antusias dan datang sejak pagi," terang Lolita.
Lolita menerangkan, sampel darah dari rapid test hari ini akan segera diuji di laboratorium. Jika ada sampel yang reaktif dari pedagang di Pasar UKA, maka pihaknya akan mengimbau orang yang bersangkutan untuk stop berdagang terlebih dahulu.
"Sandainya nanti ada yang hasilnya reaktif, kita lakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Kita juga mengimbau mereka tidak berjualan terlebih dahulu. Sehingga, orang tersebut tidak menularkan ke yang lain," jelas Lolita.
Sebagai informasi, bukan hal yang mudah untuk menggelar rapid test massal. Petugas dari Puskesmas Sememi sempat mendapatkan penolakan dari sebagian pedagangan. Alasannya, mereka takut jika mendapatkan hasil reaktif.
“Kondisi di pasar ini physical distancing masih tanda tanya. Untuk itu kita lakukan rapid test, sehingga kita bisa tahu mana saja yang reaktif, dengan dilakukan screening ini kita bisa segera lakukan deteksujari dini," kata Lolita.
Petugas di Pasar UKA turut membantu petugas Puskesman dengan memberikan pengertian yang sederhana kepada para pedagang dan warga sekitar. Hal ini dilakukan untuk kepentingan bersama.
“Bagi pedagang yang masih ngeyel tidak mengikuti rapid test massal, diharuskan menunjukkan surat keterangan sehat dari Dinas Kesehatan (Dinkes). Jika tidak mampu menunjukkan surat itu, pedagang diimbau untuk melakukan isolasi selama 14 hari di rumah masing-masing,” seru petugas ke para pedagang.
Penyebaran virus corona ini dapat dicegah dengan merubah pola hidup bersih dan sehat (PHBS), serta menaati protokol kesehatan yang telah ditetapkan.