3 Kota Malaysia Digeber Sales Mision
Kementerian Pariwisata menggeber 7 destinasi prioritas di tiga kota Malaysia. Tiga kota itu masing-masing Kuantan, Melaka, dan Johor Bahru.
Target utamanya mewujudkan target kunjungan 17 juta wisatawan mancanegara tahun 2018 dan 20 juta kunjungan tahun 2019.
Perhelatan ini adalah hasil kerja bareng Kemenpar dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia.
Menurut Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata Sumarni, sejumlah strategi sudah disiapkan untuk mewujudkan target.
“Tahun 2018, Kemenpar menetapkan 3 strategi utama pemasaran. Melalui Visit Wonderful Indonesia (ViWI), Calendar of Events, dan Digital Destination. Selain itu, tahun ini strategi yang diterapkan akan lebih fokus pada kegiatan hard selling, kerjasama dengan airlines dan wholesalers,” katanya.
Dijelaskan Sumarni, ini juga yang mendasari Kemenpar melaksanakan Sales Mission di Malaysia. Sales Mission ini mempromosikan 7 Destinasi Prioritas dan 10 Destinasi Branding Asia Tenggara.
Kegiatan Sales Mission pertama dilaksanakan 29 Oktober 2018 di Vistana Hotel Kuantan yang bersinergi dengan KBRI Kuala Lumpur. Kemudian, Sales Mission kedua di DoubleTree by Hilton Hotel Melaka pada 31 Oktober 2018. Terakhir, Sales Mission ketiga pada 1 November 2018 di Renaissance Hotel Johor Bahru.
Sales mision ini melibatkan 26 sellers dari industri pariwisata Indonesia. Mereka terdiri dari beragam tour operator/travel agent, dan hotelier. Seperti dari DKI Jakarta, Bali, Yogyakarta, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Kepulauan Riau, Aceh, Jawa Barat, Jawa Timur dan Bangka Belitung.
Menargetkan buyers yang terdiri dari 25 agents/wholesalers asal Kuantan, 60 dari Melaka, dan 60 dari Johor Bahru. Para buyers merupakan anggota MATTA dan MCTA. Mereka dipilih melalui rekomendasi VITO Malaysia.
Selain menggelar pertemuan bisnis atau B to B Meeting dengan round robin system (buyers meets sellers), dilakukan juga sesi Indonesia Tourism Update.
Kegiatan ini melibatkan perwakilan Tim Percepatan Pengembangan Wisata Halal Wisnu Rahtomo, Ketua Tim Percepatan Sejarah, Religi, Tradisi dan Budaya Tendi Nuralam, Direktur Eksekutif The Indonesian Ecotourism Network (INDECON) Ary Suhandi, serta perwakilan Tim Percepatan Pengembangan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Ari Surhendro. Mereka tampil sebagai narasumber. (*)