3 Kota di Tiongkok Masuk Radar Sales Mission
Besarnya potensi pasar Tiongkok terus digali Kementerian Pariwisata. Rangkaian sales mission pun disiapkan. Terbaru, sales mission akan digelar di 3 kota mulai 16 April nanti.
Kota pertama yang akan disambangi pada 16 April nanti adalah Nanning. Sales mission akan digelar di Ballroom 1, Nanning Marriott Hotel. Selanjutnya Kota Shenzhen yang dibidik. Yaitu tanggal 18 April 2018. Lokasinya di TBA, Shenzhen. Kota Guangzhou tidak luput dari radar sales mission. Kota ini akan disambangi 19 April, di Grand Ballroom, the Westin Guangzhou.
"Tiongkok merupakan pasar strategis yang akan terus kami penetrasi. Potensi marketnya sangat besar. Ini harus terus dimaintainence, karena negara lain pun membidik pasar Tiongkok," ujar Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Regional I Kemenpar Vinsensius Jemadu.
Untuk itu, sales mission kali ini juga akan melakukan awareness campaign. Dimana branding tetap terus dilakukan secara intensif. Hal ini dimaksudkan untuk tetap menempatkan Indonesia sebagai destinasi yang wajib dikunjungi wisatawan Tiongkok.
"Kami juga akan menggelar media gathering. Juga ada distribusi bahan-bahan dan souvenir promosi pariwisata Indonesia, dan tentunya pertunjukan kesenian," papar pria yang akrab di sapa VJ tersebut.
Bukan hanya penguatan branding, sebagai sales mission potensi transaksi juga menjadi prioritas. Sales Mission ini akan mempertemukan 10 sellers industri pariwisata Indonesia dengan buyers dari Tiongkok.
“Para pelaku bisnis dan industri pariwisata akan bertemu. Sebagai sellers, 10 pelaku industri pariwisata Indonesia akan mengenalkan berbagai produk dan paket wisatanya. Kami sangat optimis, paket kita selalu menarik,” terang VJ.
Agresivitas ini bukan tanpa sebab. Wisatawan Tiongkok memang menjadi target utama pariwisata Indonesia. Arus masuk wisatawan Tiongkok ke tanah air sangat tertinggi. DI tahun 2017, jumlahnya mencapai 1,972 juta. Angka tersebut tumbuh 35,75% dari tahun sebelumnya.
Bali menjadi destinasi favorit dengan jumlah kunjungan 1,366 juta
wisatawan. Pada tahun lalu, outbound wisatawan Tiongkok berjumlah 130 juta wisatawan.
Wisatawan Tiongkok pun menghabiskan bujet yang sangat besar. Jumlahnya mencapai RMB115,29 miliar atau sekitar Rp242,109 triliun.
"Bukan hanya jumlah outbound mereka tinggi, jumlah pengeluaran belanja mereka pun sangat fantastis. Ini peluang besar yang harus kita maksimalkan," ujar VJ lagi.
VJ menerangkan, demi memenuhi target kunjunan secara global,
kunjungan wisatawan Tiongkok harus dioptimalkan.
“Tahun lalu jumlah wisatawan Tiongkok hampir 2 juta. Itu sudah cukup bagus. Tahun ini target naik signifikan. Target kami di Tiongkok sangat besar tahun ini, yaitu 3 juta wisatawan. Sebab, kami harus memenuhi target global 17 juta wisman di 2018 ini. Untuk menjaga momentum, maka sales selling rutin dilakukan. Kami tidak akan berhenti disini,” terang VJ.
Selain itu, Vinsensius Jemadu juga mengatakan akan digelar presentasi paket-paket charter flights di Kota Shenzen. Khususnya untuk destinasi Batam dan Bintan.
“Presentasi paket-paket charter flights untuk destinasi Batam dan Bintan, adalah upaya membawa wisman Tiongkok keluar dari ketergantungan terhadap Bali,” jelasnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, sales mission ini memiliki fungsi strategis. Selain melakukan branding, juga dapat mengetahui keinginan pasar Tiongkok.
“Pasar Tiongkok harus dioptimalkan, apalagi banyak negara yang bersaing masuk ke sana. Dengan sales mission ini kita dapat mengetahui keinginan pasar Tiongkok. Dan pastinya semua informasi terakhir terkait destinasi akan disampaikan secara gamblang, hingga semua bisa bias,” pungkasnya. (*)