3 Klarifikasi Ustad Abdul Somad Soal Tuduhan Penistaan Agama
Ustadz Abdul Somad (UAS) dituding telah melakukan penistaan agama. Namun, ia merasa tidak bersalah atas ceramah yang dinilai telah menistakan agama Kristen dalam sebuah video yang viral di media sosial.
"Saya sedang dilaporkan ke Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), karena dianggap penistaan agama," ujar UAS, dikutip dari video milik FSRMM TV yang diunggah di kanal YouTube, Minggu 18 Agustus 2019.
Dalam video berdurasi 57.07 menit itu, UAS sedang ceramah dalam rangka Hari Kemerdekaan di Masjid At-Taqwa, Desa Simpang Kelayang, Indragiri Hulu, Riau.
Klarifikasi UAS ada di menit 04.56. Ia mengatakan bahwa ucapannya yang viral itu dalam kapasitasnya menjawab pertanyaan jemaah yang hadir dalam pengajian.
"Bukan saya membuat-buat untuk merusak hubungan. Ini perlu dipahami dengan baik," tuturnya.
Kedua, UAS menyebut ceramah dan tanya jawab dalam pengajian itu dilakukan secara tertutup di sebuah masjid, bukan digelar di lapangan sepak bola, stadion, atau televisi secara live.
"Intern untuk umat Islam menjelaskan pertanyaan tentang patung dan kedudukan Nabi Isa AS. Untuk orang Islam dalam Alquran dan sunah Nabi Muhammad SAW," jelasnya.
Keterangan ketiga yang disampaikan UAS yakni, pengajian itu digelar 3 tahun lalu atau tahun 2016. Pengajian digelar di Masjid An-Nur, Pekanbaru.
"Saya rutin pengajian di sana selama satu jam, diteruskan tanya-jawab. Kenapa diviralkan sekarang? Saya serahkan kepada Allah SWT," tutur UAS.
Ia juga menambahkan, sebagai warga negara yang baik dirinya tidak akan lari dari kasus hukumnya. "Sebagai warga negara yang baik, saya tidak akan lari. Saya tidak akan mengadu. Saya tidak akan takut karena saya tidak merasa bersalah. Saya tidak merusak persatuan dan kesatuan bangsa," tutur UAS.
Seperti diketahui, Brigade Meo NTT mengaku telah melaporkan UAS ke Kepolisian Daerah NTT terkait video yang dinilai telah menistakan agama Kristen.
"Kami sudah melaporkan Ustad Abdul Somad ke Polda NTT terkait ceramahnya yang melecehkan umat Kristen," kata Anggota Brigade Meo, Jemmy Ndeo, Sabtu, 17 Agustus 2019.
Dia mengaku sangat menyayangkan tausiah yang dibawakan UAS. "Kami laporkan Ustad Abdul Somad sebagai pribadi, tak ada kaitannya dengan umat muslim," tegas Jemmy.
Dia berharap Ustad Abdul Somad bisa memberikan klarifikasi atau permohonan maaf kepada umat Kristen atas pernyataan saat berceramah. "Jika Ustad keliru, maka kami harap ada permohonan maaf dan klarifikasi," imbuh Jemmy.
Transkripnya demikian:
“Apa sebabnya ustadz kalau menengok salib menggigil hati saya? Setan. Saya tausiah di seberang Pulau Batam. Batam, satu jam setengah kami sampai. Tapi tak terasa satu jam setengah karena film yang diputar ‘Tenggelamnya Kapan Vander Wick’. Meleleh air mata penonton menengok Jainudin meninggalkan Ayat…
Apa sebabnya kata ibu itu, mirip macam gini. Saya terlalu terbayang salib, nampak salib. Jin kafir sedang masuk. Karena di salib itu ada jin kafir. Dari mana masuknya jin kafir? Karena ada patung. Kepalanya ke kiri apa ke kanan? Nah.. ada yang ingatkan! Nah itu ada jin di dalamnya. Jin kafir. Di dalam patung itu ada jin kafir.
Makanya kita tidak boleh menyimpan patung. Jin kafir itulah yang mengajak. Makanya kalau keluarga kita di rumah sakit di dalamnya ada jin kafir itu, tutup. Tutup itu. Kalau sampai dia sakratul maut kita tak ada di situ, dia sedang diajak jin kafir. Berapa keluarga orang muslim dalam keadaan suul khotimah. Dipanggilin, “Aleluya….” Nauzubillah, Nauzubillah. Selamatka orang Islam jangan sampai mati suul kohtimah.
Kalau kau tak sanggup mengkafirkan dia waktu hidup, kafirkan dia menjelang kematiannya. Tak juga sanggup, antar dia ke makamnya pakai wiu wiu wiu … ambulance lambang kafir. Balik dari sini, beli piloks hapus itu ganti bulan sabit merah.”