3 Kasus Pasien Corona Kembali Positif Usai Sembuh
Pasien sembuh dari virus corona atau Covid-19, rupanya memiliki masalah baru di mana mereka bisa kembali terinfeksi virus corona untuk kedua kalinya (reinfeksi).
Sebagian besar ahli berpikir bahwa tidak mungkin virus aktif kembali setelah periode dormansi. Hanya beberapa jenis yang melakukannya sebagai bagian dari siklus hidup mereka dalam sel, misalnya HIV dan herpes.
Para ahli lain menyebutkan, tes yang salah mungkin memainkan peran, atau sisa-sisa virus mungkin masih ada dalam sistem pasien tetapi tidak menular atau membahayakan diri atau orang lain.
Berikut 3 kasus pasien corona di Indonesia yang kembali dinyatakan positif usai sembuh:
1. Kasus di Blitar, Jawa Timur
Salah satu dari dua warga asal Blitar, Jawa Timur, yang dinyatakan positif corona, yaitu wanita berusia 37 dan 69 tahun asal Kecamatan Srengat dan Kecamatan Selopuro, kembali positif usai sembuh.
"Yang Srengat, ini dulunya PDP (pasien dalam pengawasan) dari klaster pelatihan petugas haji dan dinyatakan sembuh pada 1 April 2020. Hasil swab kedua negatif, keluar rumah sakit kemudian isolasi mandiri. Tapi yang bersangkutan mengalami gejala klinis lagi, dites rapid positif (reaktif). Lalu di tes swab tanggal 15 April dan hari ini hasilnya keluar terkonfirmasi positif," jelas Juru bicara Tugas Covid-19 Kabupaten Blitar, Krisna Yekti.
2. Ajudan Wakil Gubernur Sumatera Utara
Ori Kurniawan, ajudan dari Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah (Ijek) kembali positif setelah dinyatakan sembuh dari virus corona. Ori sebelumya dirawat di RS Adam Malik Medan. Dia kemudian melewati dua kali tes swab yang menyatakan negatif. Sehingga, dia resmi dinyatakan sembuh dari virus corona pada Senin 6 April 2020.
“Tes swab negatif yang pertama, negatif yang kedua baru dikasih pulang. Belum tahu penyebabnya,” tutur Ori.
Setelah pulang, kata Ori, dia diwajibkan menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari. Dia pun memilih pulang ke rumah orangtuanya ke Aceh usai dinyatakan sembuh. Akan tetapi, selang berapa waktu pada Senin 4 Mei 2020, Ori kembali dinyatakan positif virus corona. Dia tengah dirawat di Rumah Sakit Martha Friska Medan.
Jubir Gugus Tugas Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah menyatakan, ada dua penyebab kenapa orang bisa tertular ulang. “Ada dua kemungkinan, pertama terinfeksi ulang atau reaktivasi,” ujarnya.
Ini bermakna seperti virus tidur di dalam tubuh seseorang karena mungkin daya tahan tubuhnya sudah ada perbaikan, tapi kemudian aktif kembali.
3. Puteri Pariwisata Indonesia 2008
Puteri Pariwisata Indonesia 2008, Albertina Fransisca Mailoa, dinyatakan dua kali positif virus corona. Pada 26 Maret 2020 lalu, setelah menjalani tes swab, wanita 35 tahun itu dinyatakan positif virus corona. Setelah melakukan tes swab kedua hasil menunjukkan ia negatif dari virus tersebut dan menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.
Namun, wanita yang akrab disapa Chika itu, kembali melakukan tes pada 13 April, karena mengalami demam kembali. Usai melakukan pemeriksaan, wanita kelahiran 24 Oktober 1984 ini kembali dinyatakan positif virus corona.
"Jadi awal aku sakitnya kemungkinan besar dari ibuku. Dia di rumah sakit pada 14 Maret 2020, gejalanya itu kayak orang flu, lemas, demam,dan pusing. Tiga hari kemudian aku yang sakit dan mengalami gejala yang sama, nggak enak badan dan demam tinggi plus sakit kepala. Selama tiga hari aku nggak bisa bangun dari tempat tidur," ungkap Chika.
Chika pun berkonsultasi pada sepupunya yang merupakan seorang dokter. Sesuai arahan sang sepupu, dia dan ibunya melakukan tes Thorax atau rontgen paru, pada 24 Maret 2020. "Setelah rontgen paru, keluarlah hasil aku dan ibuku tidak sampai sejam dan di situ dibilang neumonia (paru-paru basah) sama dokter," ujarnya.