3 Finalis Puteri Indonesia Dipecat

Yayasan Puteri Indonesia mengumumkan pihaknya mencabut gelar Puteri Indonesia bagi tiga wanita yang mewakili tiga provinsi dalam ajang Puteri Indonesia pada 2017.

Mereka adalah Puteri Indonesia DKI Jakarta I sekaligus Puteri Intelegensi 2017 Karina Nandia Saputri, Puteri Indonesia NTB 2017 Sri Maya Dian, dan Puteri Indonesia Banten 2017 Ratu Vasthi Annisa.

Pencopotan gelar Puteri Indonesia ini disampaikan Yayasan Puteri Indonesia melalui unggahan di akun instagram @officialputeriindonesia. Pihaknya menilai ketiga puteri ini telah melakukan pelanggaran atas kontrak yang telah disepakati sebelumnya.

“Kami Yayasan Puteri Indonesia dengan resmi memutuskan untuk mengambil kembali serta mencabut gelar yang telah diraih pada Pemilihan Puteri Indonesia 2017,” demikian bunyi pengumuman tersebut.

Mengetahui Puteri Indonesia 2018 usai digelar pada Maret lalu, Sri Maya Dian yang merasa telah ‘pensiun’ pun mengikuti ajang Miss Grand Indonesia 2018. Sementara Ratu Vasthi Annisa mengikuti ajang Miss Earth Indonesia 2018. Dan Karina Nandia Saputri mengikuti ajang Miss Global Tourism International 2018 di China.

Namun keikutsertaan ketiganya dalam beauty pageant di luar lisensi Yayasan Puteri Indonesia itu tidak diketahui dan tidak disetujui oleh pihak Yayasan Puteri Indonesia.

“Mereka bertiga melanggar ketentuan. Sudah dipanggil dan diajak bicara, dan mereka sudah menandatangani keputusan kami. Dan seperti yang kami sampaikan bahwa sebagai badan hukum Yayasan Puteri Indonesia atau Mustika Ratu harus mengumumkan keputusan ini di publik melalui social media,” tutur Senior Corporate Communication Yayasan Puteri Indonesia dan Mustika Ratu, Mega Angkasa.

Pemilihan Puteri Indonesia 2017 berlangsung pada Maret 2017 silam. Gelar utama jatuh ke tangan Bunga Jelitha, sementara pemenang kedua (runner-up I) adalah Kevin Liliana yang sukses meraih gelar Miss International 2017 di Tokyo, Jepang.

Sementara pada Maret lalu, Sonia Fergina Citra asal Bangka Belitung telah dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 2018. (yas)