3 Fakta Tentang Bajul Ijo di Laga Lawan Persela
Persebaya Surabaya lagi-lagi tidak bisa menang dalam laga lanjutan Liga 1 musim ini. Dalam 5 laga terakhir, Persebaya hanya menang sekali ketika bersua PSS Sleman. Bermain dengan kekuatan yang lebih baik ketimbang dua pertandingan sebelumnya, anak asuh Aji Santoso harus puas menerima hasil imbang atas Persela Lamongan dengan hasil akhir 2-2.
Empat gol yang tercipta pada pertandingan ini dicetak oleh 2 pemain Persebaya dan 2 pemain Persela. Gol Persebaya dicetak oleh Taisei Marukawa menit ke-6 dan Arsenio Valpoort menit ke-61. Sedangkan gol Persela dicetak oleh Rahel Radiansyah menit ke-32 dan Selwan Al-Jaberi menit ke-90+2.
Meski begitu, di laga derby Jawa Timur itu tersaji 3 fakta menarik di tim Persebaya Surabaya.
Rentetan Hasil Buruk
Pertandingan lawan Persela adalah pertandingan ketiga Persebaya sulit untuk menang. Catatan 5 pertandingan terakhir, Persebaya hanya berhasil meraup kemenangan tipis 1-0 ketika melawan PSS Sleman. 4 pertandingan lainnya hasilnya kurang moncer. 2 kali kalah ketika lawan Bhayangkara dan Persipura, dan 2 kali imbang ketika lawan PSIS Semarang dan Persela Lamongan.
Hasil buruk dalam 5 laga terakhir ini membuat Persebaya susah payah untuk naik ke 3 besar klasemen sementara. Jika dalam 5 pertandingan itu Persebaya bisa menang, minimal 3 laga, kemungkinan besar saat ini Persebaya berada di peringkat 2 klasemen Liga 1. Berandai-andai saja tak apa kan, meski kita juga harus melihat hasil tim lainnya.
Arsenio Valpoort Pecah Telur
Semenjak dibeli oleh Persebaya, Arsenio Valpoort belum juga menunjukkan taringnya. Berlabel pemain yang pernah mengenyam liga benua biru Eropa, Arsenio tampak kesulitan adaptasi dengan gaya main Persebaya dan iklim sepakbola Indonesia. Dalam 5 laga terakhir semenjak ia datang, Valpoort baru bisa mencetak gol di laga kelimanya ketika hadapi Persela.
Ia berhasil pecah telur melalui kepalanya, hasil dari umpan silang Taisei Marukawa. Gol itu menjadi harapan bagi Persebaya dan Valpoort untuk membuka keran gol bagi dirinya di laga mendatang. Apalagi bonek-bonita berharap Arsenio bisa setajam penyerang Persebaya terdahulu, David da Silva.
Ofan yang Dirindukan
Bagi penggemar Persebaya yang terus mengikuti perjalanan Bajul Ijo sejak dipulihkan PSSI pada 2017 lalu, nama Oktafianus Fernando adalah nama yang paling dihafal. Memperkuat Persebaya sejak di Liga 2, ia berhasil mengantarkan Persebaya Surabaya juara Liga 2 di tahun yang sama. Di kompetisi itu, Ofan panggilan akrab Oktafianus Fernando berhasil mencetak 5 gol dalam 14 pertandingan. Meski golnya sedikit, tapi Ofan adalah salah satu pemberi asis bagi gol-gol Persebaya dari Liga 2 hingga Liga 1.
Setelah 5 musim bermain untuk Bajul Ijo dan selalu menjadi pilihan utama bersama Irfan Jaya di sayap, yang kemudian bermain bergantian dengan Osvaldo Haay, performa Ofan terus menurun. Apalagi ia harus menepi akibat cedera lutut yang menimpanya pada tahun 2019 itu. sejak itu, nama Ofan sangat jarang diturunkan di lapangan. Pelatih Aji Santoso lebih memilih pemain muda atau lainnya untuk bermain.
Kesialan Ofan terus berlanjut hingga musim ini. Dalam musim ini, kakak kandung Marselino Ferdinan itu baru tampil 3 kali untuk Persebaya. Laga pertama baginya adalah laga pembuka Persebaya melawan Borneo FC. Di laga itu, Persebaya harus menyerah 3-1. Ofan hanya bermain selama 25 menit.
Laga kedua bagi Ofan adalah ketika Persebaya ditekuk PSIS Semarang dengan skor 3-2 pada 3 Oktober 2021. Kala itu, pemain berusia 27 tahun itu hanya bermain 45 menit. Dan akhirnya laga ketiga bagi Ofan adalah di laga malam ini melawan Persela. Ia diturunkan sejak awal babak pertama. Namun ia belum bisa nyetel dengan tim dan menampilkan performanya yang dulu. Hasilnya Ofan harus ditarik di paruh babak.