3 Fakta Model Ganteng Paing Takhon Ikut Demonstrasi di Myanmar
Model dan juga mantan biksu Paing Takhon ditangkap oleh junta militer Myanmar. Ia ditangkap bersama seratusan selebritis dan jurnalis yang ditengarai terlibat mendukung aksi melawan kediktatoran militer Myanmar.
Selain itu, duta besar Myanmar di London juga diusir keluar dari kantornya, setelah ketahuan ikut menyampaikan protes dan permintaan agar Aung San Suu Kyi dibebaskan.
Paing Takhon Ikut Demonstrasi
Model berusia 24 tahun ini dikenal memiliki banyak penggemar di Myanmar dan juga Thailand. Instagramnya memiliki pengikut lebih dari satu juga akun.
Sejak kudeta militer meletus di Myanmar, Paing Takhon terlihat ikut dalam barisan demonstran memprotes militer Myanmar. Ia juga mengunggah fotonya dengan pose tiga jari, lambang perlawanan di Myanmar. Paing Takhon juga mengunggah gambar Aung San Suu Kyi di media sosialnya.
"Kami mengutuk keras kudeta militer. Kami meminta agar Aung San Suu Kyi, Presiden U Win Myint dibebaskan. Kami menuntut agar menghormati hasil pemilihan," tulisnya dalam akun media sosialnya.
Dijemput Paksa 50 Tentara
Dilansir dari BBC, Paing Takhon dijemput paksa oleh sekitar 50 tentara, pada Kamis 8 April 2021. Saudara perempuan Paing Takhon, Thi Thi Lwin menulis kronologis penangkapan model tersebut, lewat Facebooknya. Menurutnya, Paing Takhon ditangkap pada pukul 05:00 waktu setempat. Ia dijemput di rumah ibunya di North Dagon.
Sumber BBC menyebut jika kondisi Paing Takhon tampak parah dan kesulitan berjalan. Model tersebut sedang mengalami depresi serius.
Namun, sumber BBC menyebut jika Paing Takhon "sadar akan konsekuensi dari aksi protesnya" dan bahwa model tersebut "tidak takut sama sekali".
Selain ditangkap, akun Facebook dan Instagram Paing Takhon tampak tak bisa diakses.
Militer Usir Diplomat di London
Sehari sebelum Paing Takhon ditangkap, diplomat Myanmar di London Kyaw Zwar Minn, diusir dari kantornya setelah meminta agar militer membebaskan Aung San Suu Kyi.
Sediktnya 100 surat tahanan juga dikeluarkan terhadap jurnalis, selebriti, dan produser film di Myanmar, yang telah menyampaikan pendapat melawan kudeta. (Bbc)