3 Fakta Jemaah Al Muhdhor di Tulungagung Gelar Salat Id
Puluhan anggota jemaah Al Muhdhor di Desa Wates, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, melaksanakan salat Idul Fitri (Id) 1441 Hijriah di Masjid Nur Muhammad, Jumat 22 Mei 2020.
Salat Id diimami langsung oleh Habib Hamid Bin Ahmad Al Muhdhor, pengasuh pondok pesantren yang juga putra almarhum Habib Sayyid Ahmad bin Salim Al Muhdhor dan mengklaim diri memiliki garis turun langsung dengan Nabi Muhammad SAW.
Mereka merayakan Hari Raya Idul Fitri setelah sebelumnya menjalankan ibadah puasa selama 30 hari. Jemaah ini juga memulai ibadah puasa dua hari lebih awal dari ketetapan pemerintah. Tradisi ini sudah berjalan sejak puluhan tahun lalu, dan tidak pernah menimbulkan gejolak di masyarakat.
"Sudah ada hitung-hitungannya berdasar petunjuk ahli Falaq. Keyakinan ini juga sudah diikuti jemaah Al Muhdhor sejak lama, sejak masa Habib Sayyid Ahmad bin Salim Al Muhdhor masih hidup," kata Habib Hamid, dikutip dari Antaranews.com.
Penganut ajaran Al Muhdhor, lanjut Habib Hamid, tidak hanya ada di Tulungagung dan sekitarnya. Tetapi juga tersebar di sejumlah daerah di Indonesia dan berjejaring hingga di Mesir, Timur Tengah.
Berikut ini 3 fakta salat Id yang digelar jemaah Al Muhdhor:
1. Diikuti oleh 40 jemaah
Kegiatan salat Id ini diikuti oleh sekitar 40 orang jemaah, yang rata-rata masih merupakan kerabat terdekat. Usai melaksanakan ibadah, mereka meniadakan tradisi salam-salaman. Para jemaah langsung pulang ke rumah sesuai anjuran pemerintah.
2. Punya hitungan sendiri terkait penetapan Ramadan dan Syawal
Jemaah ini mempunyai hitungan tersendiri, terkait penetapan awal Ramadan dan Syawal setiap tahunnya. Rata-rata mereka memulai dua hari lebih awal dari ketetapan pemerintah. Tradisi ini sudah berjalan turun-temurun selama puluhan tahun, dan tidak menimbulkan gesekan di masyarakat.
3. Toleransi Beragama
Pelaksanaan salat Id lebih dulu ini diharapkan bisa menjadi contoh keberagaman dan toleransi. Perbedaan dalam menjalankan ibadah merupakan hal yang biasa dan tidak perlu dibesar-besarkan.
Advertisement