3 Fakta Bagi Takjil Wakil Bupati Sidoarjo Diprotes Netizen
Bagi takjil yang dilakukan DPC PKB Sidoarjo mendatangkan polemik di dunia maya. Sebagian netizen di Sidoarjo mengkritik bagi takjil yang juga didatangi Wakil Bupati Sidoarjo Subandi, melanggar protokol kesehatan. Netizen juga mengkritik polisi yang terkesan tebang pilih menerapkan protokol kesehatan tentang kerumunan.
Bagi Takjil DPC PKB Sidoarjo
Pengamatan Ngopibareng.id, peristiwa bagi takjil yang membuat geger netizen terjadi pada Minggu, 18 April 2021. Lewat postingan di Instagram DPC PKB Sidoarjo, diketahui acara bagi takjil itu mengawali program rutin yang akan dilakukan setiap Selasa dan Sabtu.
Dalam unggahan itu, terlihat pembagian takjil bertempat di tepi jalan dan dibagikan pada pengguna jalan yang lewat. Seluruh petugas bagi takjil terlihat menggunakan masker, dan penerima takjil mengantre untuk mendapatkan bungkusan takjil.
Bagi Takjil Disebut Ciptakan Kerumunan
Acara bagi takjil DPC PKB Sidoarjo itu mendapat protes dari netizen di Facebook. Mereka menyebut Jalan Raya Ponti di Kota Sidoarjo menjadi macet akibat pengendara antre mendapatkan bungkusan takjil.
Warganet menilai jika polisi tebang pilih dalam memberikan izin bagi takjil yang menyebabkan kerumunan di Sidoarjo. Seorang netizen yang mengunggah video bagi takjil di grup Info Lantas Sidoarjo (ILS) di Facebook, mengatakan jika Polsek Sedati sempat melarang rencana bagi takjil ILS sebelumnya.
"Alasan Polsek Sedati bagi takjil tidak boleh karena menimbulkan kerumunan, tapi kok kegiatan bagi takjil DPC PKB boleh, malah dihadiri Wakil Bupati, H Subandi dan Ketua DPRD, H Usman. Ini Jelas tak adil," kata Amelia, pegiat sosial di Sidoarjo dilansir dari Suara, Senin, 19 April 2021.
Polisi Diminta Tak Tebang Pilih
Selain itu, kegiatan yang seharusnya positif itu justru menjadi contoh buruk di masa pandemi. Amelia meminta ada sikap tegas dari aparat terkait acara tersebut. Jika satu kelompok boleh, menurutnya yang lain juga harus dibolehken. "Saya memohon ada tindak tegas terkait hal ini, dan jika memang aturan itu harus ditegakkan maka harus sama tidak tebang pilih," lanjutnya.
Terpisah, Ketua DPC PKB Kabupaten Sidoarjo, Subandi menyebut jika kegiatan bagi takjil di Jalan Raya Ponti tersebut sudah mengutamakan prokes dan tidak bergerombol.
Menurutnya, bagi takjil pada Minggu itu hanya berlangsung 25 menit dengan 500 bungkus takjil ludes dibagikan. "Bagi takjil kok yo viral rek, saya sebagai ketua DPC PKB selalu mengutamakan prokes dan tidak bergerombol. Dan Alhamdulillah kegiatan yang dilakukan dengan teman-teman fraksi dan pengurus PKB berjalan dengan tertib," katanya.