3 Bulan Tidak Dipasok, Minyak Goreng Curah Kosong di Probolinggo
Sejumlah pedagang minyak goreng curah di kawasan Pasar Baru, Kota Probolinggo mengeluhkan terlambatnya pasokan komoditas tersebut sejak sekitar tiga bulan lalu. Akibatnya mereka sering mendapat komplain dari sejumlah pelaku usaha kecil gorengan, warung, hingga ibu rumah tangga.
Hal ini berbeda dengan ketersediaan minyak goreng kemasan yang sempat langka kemudian dipasok dalam jumlah besar di sejumlah toko hingga gerai swalayan. Sehingga meski harganya relatif tinggi sejak harga eceran tertinggi (HET) dicabut, minyak goreng kemasan masih mudah didapat.
Sejumlah pedagang minyak goreng curah di Jalan Pahlawan, komplek Pasar Baru hingga di komplek Ruko Jalan Panglima Sudirman juga mengeluhkan kosongnya komoditas tersebut. Mereka mengeluhkan, sudah berbulan-bulan minyak goreng curah tidak lagi dipasok dari distributor.
Hal itu terlihat dari jajaran drum-drum kosong depan dan di dalam toko sejumlah pedagang. Sejumlah pelanggan langsung balik kanan begitu menyaksikan deretan drum kosong di depan toko.
“Toko saya sudah sekitar tiga bulan tidak mendapatkan kiriman minyak goreng curah. Padahal sebelumnya, setiap miggu selalu ada kiriman minyak goreng curah ke toko saya,” kata Adi Gunawan, pemilik toko sembako di kawasan Pasar Baru, Kota Probolinggo, Selasa, 5 April 2022.
Sebelumnya HET minyak goreng curah dipatok Rp14.000 per liter. “Harga segitu masih terjangkau, tetapi barangnya tidak ada, saya banyak mendapat keluhan dari pelanggan,” ujarnya.
Adi berharap, distributor dan pabrik minyak goreng curah kembali memasok toko-toko pejual minyak goreng di kawasan pasar tradisional di Kota Probolinggo. “Kalau stoknya terbatas, kan jatah minyak goreng curah bisa dibagi rata yang penting semua kebagian,” ujarnya.
Pengakuan serupa diungkapkan Adi Sunarko, pemilik toko sembako di komplek Ruko Jalan Panglima Sudirman. “Sudah tiga bulan ini toko saya tidak jual minyak goreng curah karena memang tidak ada pasokan,” ujarnya.
Seorang pedagang gorengan yang biasa membeli minyak goreng curah mengaku kelimpungan. “Ya terpaksa beli minyak goreng kemasan walaupun harganya agak mahal. Terpaksa daripada tidak bisa menggoreng,” ujar Mboh Har, warga Kelurahan Tisnonegaran, Kota Probolinggo.
Advertisement