3 Bulan Peluit Nyangkut di Tenggorokan Asep
Asep Yahya tak sengaja menelan peluit saat bermain bersama saudara sepupunya. Insiden tersebut terjadi tiga bulan lalu. Ukuran peluit itu memang tidak besar, hanya setengah puntung rokok.
Secara fisik, Asep tampak baik-baik saja dan masih tetap dapat bermain, tertawa, dan berlari-larian. Tetapi, ada suara aneh ketika ia menarik nafas panjang. Tiba-tiba terdengar suara seperti terompet saat menghela nafasnya.
Bocah 9 tahun asal Kampung Cimalang, RT 1 RW 5, Desa Girimukti, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat ini pun mogok sekolah.
Asep yang duduk di bangku sekolah kelas 5 SDN Jalupang Girimukti ini malu lantaran jadi bahan candaan teman-temannya.
"Sekolah berhenti dulu, anaknya minder. Suka dijadiin bahan candaan teman-temannya di sekolah," ungkap Subandi, ayah Asep.
Sebagai orangtua, Subandi terpaksa meminta izin kepada guru di sekolah, agar anaknya diberi keringanan tidak mengikuti kegiatan belajar-mengajar. "Maaf aja ke bu guru, (Asep) enggak pernah sekolah karena malu," ujar pria 49 tahun ini.
Subandi mengaku tidak memiliki biaya untuk membawa anaknya ke rumah sakit. Sehari-hari, ia bekerja sebagai penjaring ikan di Waduk Saguling. Penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari-hari keluarga. (yas)