3 Bulan Diguncang Dua Kali Gempa Tembok Dapur Ambrol
Gempa bumi magnitudo 5,9 yang berpusat di wilayah Blitar, Jawa Timur, pada Jumat 21 Mei lalu, membuat dapur rumah warga bernama Muslimin ambrol. Rumah Muslimin terletak di Dusun Pucungsari RT 01/RW 01 Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
Beruntung, saat tembok dapur itu ambrol tidak menimbulkan korban jiwa. Keluarga Muslimin tak menyangka jika tembok dapur akan ambrol akibat guncangan gempa. Sebab, tembok dapur itu hanya mengalami retak-retak ketika terjadi gempa Malang, pada 10 Meret lalu atau tiga bulan lalu.
Untuk mengatasi tembok retak itu, pihak keluarga pun sudah memberi penyangga di bagian dapur rumah. Namun, guncangan gempa Blitar menyebabkan retakan tembok makin melebar. Panjangnya hingga 20 sentimeter. Muslimin pun dibantu anak-anaknya bergotong royong menurunkan genting di bagian atap dapur. Tujuannya agar tidak terjadi kerusakan semakin parah.
“Biar bebannya tembok tidak makin berat karena keretakan sudah melebar,” tutur Muslimin, Minggu 23 Maret 2021.
Merasa aman dengan tindakan yang sudah dilakukan untuk bagian tembok dapur rumahnya, Muslimin dan keluarga malah dikejutkan dengan suara benda yang ambrol. Saat itu, mereka sedang melaksanakan salat Maghrib berjemaah di bagian mushala rumahnya.
“Setelah mengucap salam tiba-tiba ada suara bruk, pas dilihat ternyata tembok dapur yang retak dan disangga itu yang ambrol,” tuturnya kepada Ngopibareng.id seraya menunjukkan bagian dapur rumahnya yang ambrol.
Saat berada di bagian dapur, sinar matahari langsung menembus ke lantai tanah. Karena genting bagian dapur sudah diturunkan sehingga tersisa kerangka kayu. Sedangkan tembok dapur sudah tak berbentuk. Bahkan ambrolnya tembok dapur merembet ke tembok kamar mandi yang baru dibangun.
Muslimin merasa beruntung karena waktu robohnya tembok dapurnya tidak tidak ada orang yang didapur. “Tidak sempat memikirkan untuk laporan kepada perangkat desa maupun pejabat yang berwenang,” ujar dia.
Namun, rumahnya sudah sempat dikunjungi perangkat desa dan Babinsa setempat. Sedangkan perwakilan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar belum menginventarisir robohnya dapur rumah Muslimin.
Di sisi lain, Muslimin dan keluarga sudah membersihkan sendiri reruntuhan tembok yang berserakan di lantai dapur rumahnya.
Advertisement