3.700 Personel TNI Siap Amankan Kunjungan Presiden di Banyuwangi
Presiden Joko Widodo dijadwalkan berkunjung ke Banyuwangi, Senin, 9 Januari 2023. Kunjungan Presiden ini dalam rangka menghadiri acara Shalawat dan Festival Tradisi Islam Nusantara di Stadion Diponegoro, Banyuwangi.
Ribuan personil TNI, Polri dan instansi terkait siap mengamankan kunjungan ini. Kesiapan ini ditandai dengan pelaksanaan apel pasukan pengamanan di lapangan Blambangan, Minggu, 8 Januari 2023. Apel dipimpin Komandan Korem 083 Kolonel Inf. Muhammad Imam Gogor.
“Hari ini kita melaksanakan kegiatan apel, kita ada 3.700 orang untuk pengamanan kegiatan Presiden di Banyuwangi,” jelasnya usai memimpin apel.
Jumlah personil tersebut merupakan gabungan dari semua unsur yang terlibat, mulai dari TNI, Polri hingga instansi terkait dari Pemkab Banyuwangi. Apel pasukan pengamanan ini, menurutnya untuk memastikan seluruh personel pengamanan.
Pantauan Ngopibareng.id, dalam apel tersebut juga dihadirkan sejumlah alutsista yang diterjunkan untuk pengamanan kunjungan orang nomor satu di Indonesia. Venue utama acara yakni di Stadion Diponegoro juga sudah disiapkan sejak beberapa hari ini.
“Direncanakan pada siang hari ini akan kita insert ke lokasi yang akan menjadi kegiatan Presiden. Kita nanti juga akan melaksanakan gladi rangkaian,” bebernya.
Danrem menegaskan, tidak ada atensi khusus dalam pengamanan ini. Menurutnya, semua yang terlibat dalam pengamanan harus melalukan pengamanan yang terbaik.
Mengenai antisipasi adanya masyarakat yang menerobos pengamanan untuk bertemu Presiden seperti yang terjadi di beberapa daerah, Danrem menyebut, sebenarnya, hal itu merupakan bentuk kecintaan masyarakat yang ingin bertemu langsung dengan Presiden. Terkadang, menurutnya, apapun yang telah diantisipasi pihak pengamanan berkaitan dengan masyarakat, masih ada kebocoran.
“Dengan jumlah masyarakat yang sangat banyak seperti itu memang ada sedikit kebocoran. Bisa terjadi,” katanya.
Untuk mengantisipasi itu, seluruh tim pengamanan yang di Banyuwangi akan bekerja seoptimal mungkin. Tidak hanya itu, petugas di lapangan juga diminta memberikan imbauan pada masyarakat akan hal-hal yang bisa mengancam keselamatan dirinya sendiri.
“Begitu dia (masyarakat) menyerobot bisa ditabrak motor Matan, bisa ditabrak rangkaian kendaraan yang mengawal Presiden,” tegasnya.