3.500 Calon Pendamping Proses Produk Halal Dilatih ISNU Jatim
Pimpinan Wilayah Ikatan Sarjana NU (ISNU) Jatim gelar pelatihan terhadap 3.500 Pendamping Proses Produksi Halal (PPH) di Aula MAN 2 Kota Malang. Acara yang dimulai sejak Jumat pagi dan akan berlangsung selama dua hari tersebut dibuka langsung Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar.
Dalam tausiyahnya, Kiai Marzuki meminta agar semua pendamping PPH bekerja bersungguh-sungguh. Hal ini menyangkut persoalan umat yang mendasar, yakni halal-haram.
Menurutnya, apabila proses pendampingan ya tidak dilakukan secara serius maka yang menjadi korban adalah umat Islam.
"Proses menyembelihnya harus jelas-jelas secara syar'i. Saluran napas dan makanan hewan terputus, dan juga kedua urat nadi yang ada di leher sampai darahnya muncrat. Sebab, darah muncrat adalah salah satu indikator hewan tersebut sehat dan tidak teler," ujar Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek ini.
Kehalalan Daging di Pasaran
Selain proses penyembelihan hewan, penanganan daging yang diolah juga harus diperhatikan sehingga tidak najis. Dengan demikian, makanan atau produk yang dijual benar-benar sesuai syariat Islam.
Kepala BPJPH, Dr. Muhammad Aqil Irham dalam sambutannya mengapresiasi upaya pelatihan yang diselenggarakan PW ISNU Jatim terhadap 3.500 orang pendamping PPH tersebut.
Ia menjelaskan, Provinsi Jawa Timur mendapat jatah 20 ribu pendamping PPH yang direkrut melalui berbagai ormas dan perguruan tinggi. Sebanyak 3.500 di antaranya melalui ISNU Jatim. Angka itu di luar rata-rata dari ormas lainnya.
Nantinya, ia berharap para pendamping PPH bisa mendampingi dua juta UKM yang ada di Jatim untuk memperoleh sertifikat halal melalui jalur self declare.
"ISNU Jatim ini menjadi ormas yang paling banyak mendapatkan kuota pendamping dan sudah teregister di BPJPH. Sehingga bisa merekrut pendamping se-Jatim untuk mengakselerasi proses sertifikasi halal UKM," ungkapnya .
Ketua PW ISNU Jatim, Prof. HM. Mas'ud Said, Ph.D. menjelaskan, pada batch pertama ini ada 80 orang peserta yang direkrut dari daerah Malang Raya.
Nantinya, tiap kabupaten kota juga akan digelar pelatihan serupa dengan jumlah total kelas sebanyak 73 angkatan. Jumlah yang banyak ini menjadi tantangan tersendiri bagi ISNU untuk mengabdi kepada masyarakat.
Ia menuturkan, selain berdimensi ibadah para pendamping nantinya juga mendapatkan honor dari BPJPH melalui ISNU Jatim. Untuk tiap sertifikat halal yang keluar dari UKM yang didampingi.
"Jadi ini tidak hanya semata ibadah yang nantinya pasti mendapat pahala, ada juga ganjaran dunia berupa honor untuk para pendamping," ungkap Guru Besar Ilmu Pemerintahan yang juga Direktur Pascasarjana UNISMA ini.
Prof Mas'ud menambahkan, rencananya pelatihan pendamping PPH ini akan digelar sampai tuntas untuk 3.500 orang pada bulan Juni tahun ini.
Program sertifikasi halal melalui jalur self declare adalah program BPJPH yang diluncurkan dalam upaya mempercepat proses sertifikasi halal UKM. Demikian dilaporkan Kusnin Ahmad.