3,5 Tahun Pimpin Blora, Pasangan Arief-Etik Habiskan Rp1,2 Triliun untuk Bangun Jalan
Masa jabatan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Blora, Arief Rohman-Tri Yuli Setyowati (Arief-Etik) yang hanya 3,5 tahun, belum mampu menyelesaikan seluruh Pekerjaan Rumah (PR) pembangunan jalan.
Akan tetapi, dalam rentang waktu tiga tahun tersebut pasangan tersebut telah berhasil membangun jalan rusak di Blora dengan total anggaran mencapai Rp1,2 Triliun lebih.
“Ke depan, dalam rangka pembangunan berkelanjutannya, kami tetap akan memprioritaskan pembangunan jalan yang hingga saat ini belum tersentuh,” ungkap Bupati Blora, Arief Rohman, Selasa 17 September 2024.
Arief Rohman menjelaskan, untuk memperbaiki seluruh jalan rusak di Blora, dibutuhkan anggaran sekitar Rp3 triliun.
Mengingat anggaran APBD Blora untuk pembangunan infrastruktur berkisar antara Rp200 hingga Rp300 miliar setiap tahunnya, bupati harus berinovasi untuk mencari tambahan anggaran pembangunan.
Dia menambahkan, jika masa jabatan kepala desa ditambah 2 tahun, dari 6 tahun menjadi 8 tahun, masa jabatan bupati justru dipotong menjadi 3,5 tahun dari yang seharusnya 5 tahun. "Dan ini cukup berat jika harus merampungkan pembangunan semua jalan rusak di Blora," tuturnya.
Dalam masa jabatan normal 5 tahun, estimasi kebutuhan anggaran untuk perbaikan jalan rusak di Blora mencapai sekitar Rp 3 triliun. Namun, karena hanya menjabat selama 3,5 tahun, hingga tahun ketiga, baru terealisasi anggaran sebesar Rp1,2 triliun.
Selama 3 tahun tersebut, Pemkab Blora tidak hanya mengandalkan APBD, tetapi juga memanfaatkan skema anggaran lain seperti pinjaman perbankan, bantuan provinsi, hibah daerah, hingga program Inpres Jalan dari Kementerian PUPR.
Selain itu, Pemkab Blora saat ini sedang menyusun Rancangan APBD 2025 sebagai landasan keberlanjutan pembangunan tahun depan.
"Insya Allah tahun depan bisa pinjam bank lagi senilai Rp 200 Miliar. Sehingga bisa untuk tambahan pembangunan infrastruktur, untuk melanjutkan pembangunan jalan kabupaten di wilayah dalam yang belum tersentuh," jelasnya.
Berdasarkan data Dinas PUPR Blora, sejak dilantik pada 26 Februari 2021, pasangan Arief-Etik, berhasil membangun sekitar 40 km jalan di tahun 2021 dengan anggaran hampir Rp90 miliar.
Di tahun 2022, pembangunan meningkat menjadi 116 km dengan anggaran sekitar Rp308 miliar. Sementara itu, pada tahun 2023, pembangunan jalan kabupaten di Blora meningkat signifikan.
Keberhasilan ini sebagian besar berkat lobi yang dilakukan Pemkab Blora ke pemerintah pusat, yang menghasilkan alokasi dana Inpres Jalan dalam jumlah yang signifikan.
Salah satu ruas jalan yang didanai Inpres adalah Randublatung-Getas. Pada tahun 2024, ruas jalan ini diprediksi akan kembali mendapatkan alokasi dana Inpres sehingga akan tersambung hingga Ngawi, Jawa Timur.
Selain itu, dua ruas jalan di Blora Selatan, yakni Jalan Temulus (Randublatung) – Sumber (Kradenan) dan Jalan Wulung (Randublatung) – Klatak (Jati), juga mendapat bantuan pembangunan dari pemerintah pusat senilai hampir Rp50 miliar pada tahun 2023.
Tahun 2024 ini, diperkirakan dua ruas jalan kabupaten di Blora akan kembali dibangun dengan skema dana Inpres, yakni ruas jalan Cabak-Bleboh (Kecamatan Jiken hingga perbatasan Bojonegoro, Jawa Timur) dan ruas jalan Randublatung-Getas hingga perbatasan Ngawi (lanjutan). "Kami akan terus kawal," tandas Bupati Arief.
Selain pembangunan dengan dana pusat melalui skema Inpres, pada tahun 2024 Pemkab Blora juga membangun sejumlah ruas jalan kabupaten dengan total anggaran Rp68.703.861.000.
Plt Kepala Dinas PUPR Blora, Nidzamudin Al Hudda, mengonfirmasi bahwa total anggaran untuk pembangunan jalan di Blora pada tahun 2024 mencapai Rp68.703.861.000.
Rinciannya adalah Rp6.847.191.000 dari DAK sebesar Rp15.400.000.000 dari bantuan keuangan provinsi, dan Rp 6.456.670.000 dari APBD Blora.
"Total anggaran untuk membangun jalan memang mencapai Rp68 Miliar lebih," jelasnya.
Advertisement