29 Persen Kasus Stunting Di Perkotaan Diidap Anak Orang Kaya
Kasus stunting tak hanya ada di daerah terpencil saja, namun banyak pula di perkotaan. Dari data yang ada, kasus stunting di Jatim mencapai 26,2 persen.
Namun, 30 persen dari data stunting tersebut justru terjadi di perkotaan. Tak hanya itu, dari 30 persen kasus stunting di perkotaan, 29 persen anak stunting justru merupakan anak-anak orang kaya.
"Sebesar 30 persen itu di perkotaan, 29 persen anak stunting itu anaknya orang kaya," kata Gubernur Jatim Soekarwo (Pakde Karwo) saat kampanye pencegahan stunting di Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan, Surabaya, Jumat, 14 Desember 2018, kemarin.
Pakde Karwo menyebut permasalahan tingginya angka ini lantaran orang kaya yang sibuk menyerahkan anaknya pada Asisten Rumah Tangga (ART). Sedangkan biasanya banyak ART yang tak memahami pentingnya asupan gizi.
"Karena permasalahannya dia sibuk, kemudian diserahkan kepada pembantu, pembantunya pengetahuan tentang asupan itu kurang, sehingga timbullah permasalahan seperti itu," kata Pakde Karwo.
Sementara itu, Pakde Karwo juga mengatakan permasalahan stunting bukan hanya pada orang miskin atau kaya saja. Tetapi, pada salahnya pola asuh hingga minimnya asupan gizi yang masuk.
"Jadi bukan kaya atau miskin saja ya, tapi permasalahan yang serius adalah tentang pola asuh. Yang penting adalah tumbuh kembangnya otak, bukan fisik," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Kohar Heri Santoso, mengatakan, pihaknya kini terus berupaya akan tetap melakukan cara penekanan stunting. Padahal kata dia, angka stunting di Jawa Timur mencapai 26,2 persen lebih rendah daripada data nasional yang berada di angka 33, 7 persen.
"Datanya di Jawa Timur itu ada 26,2 persen anak-anak stunting, ini lebih bagus daripada nasional 33,7 persen. Namun kita harus melakukan upaya untuk menekan lagi, karena negara-negara maju itu stuntingnya di bawah 20 persen. Maka kita harus ke sana," kata Kohar, Sabtu, 15 Desember 2018.
Kohar menambahkan, dirinya menggandeng 11 kepala daerah yang angka stunting di kabupatennya tinggi. Sebanyak 11 daerah tersebut meliputi Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Sumenep, Nganjuk, Trenggalek, Probolinggo, Lamongan, Malang, Jember hingga Bondowoso. (frd)