29 Pasien Covid Antre Tunggu Ruangan di Safe House Kota Malang
Lonjakan kasus Covid-19 di Kota Malang dalam beberapa pekan terakhir membuat pemerintah daerah di wilayah tersebut mengoperasikan kembali rumah karantina atau safe house di Jalan Kawi.
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang sendiri saat ini sudah memperpanjang masa peminjaman Gedung Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKSDM) milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, di Jalan Kawi, Kota Malang untuk menampung pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang.
"Sudah beroperasi hari ini 60 bed dulu sudah saya telpon ibu Gubernur Jatim (Khofifah Indar Parawansa) akan dimaksimalkan hingga 110 bed," ujar Walikota Malang, Sutiaji pada Senin 28 Juni 2021.
Sutiaji mengatakan penambahan kapasitas dari 60 bed ke 110 bed tersebut disebabkan karena saat ini sudah ada 29 pasien Covid-19 yang antre untuk dilakukan isolasi di safe house, Jalan Kawi, Kota Malang.
"Dari 60 kapasitasnya yang antre yang inden sudah 29 pasien Covid-19. Jadi saya terus minta ditambah terus sampai 110 bed. Jadi memang ini kan sudah diserahkan ke Pemprov tetapi kami pinjam lagi lebih lama sampai Covid-19 mereda," katanya.
Selain digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang ujar Sutiaji, safe house tersebut juga digunakan Pemprov Jatim sebagai tempat transit atau karantina bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari luar negeri.
"Saat ini ada 72 bed. 60 bed untuk pasien Covid-19 yang 12 untuk pekerja migran Indonesia (PMI). Jadi saya minta nanti untuk pasien Covid-19 ditingkatkan sampai 110 bed ditambah 12 bed untuk PMI jadi total 122 bed nanti," ujarnya.
Pengoperasian kembali safe house di Jalan Kawi, Kota Malang tersebut adalah untuk melakukan relaksasi terhadap penumpukan pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit rujukan dan juga sebagai penyangga Ruamh Sakit Lapangan Idjen Boulevard.
Peningkatan kasus Covid-19 di Kota Malang terdeteksi dengan munculnya beberapa klaster seperti di Lowokdoro, Rampal Celaket, Tlogomas, Tretes Selatan, Bandulan dan yang terbaru di Kelurahan Dinoyo, membuat sejumlah rumah sakit rujukan mengalami okupansi bed yang tinggi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dokter Husnul Mu'arif mengatakan saat ini rata-rata bed isolasi Covid-19 di rumah sakit rujukan di Kota Malang hampir penuh. Ia mencontohkan seperti di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) okupansi bed mencapai 95 persen. "Hampir terjadi di semua rumah sakit rujukan," katanya.
Advertisement