29 Daerah Jatim Rawan Kekeringan, PMI Drop Air sejak Juni
Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur menyebut terdapat 29 daerah yang rawan kekeringan di Jawa Timur, sejak Juni. Mereka membantu droping air bersih di sejumlah wilayah.
Dilansir dari laman PMI Jatim, dari 29 daerah rawan kekeringan, 11 di antaranya dalam kondisi sangat memerlukan bantuan air bersih.
Daerah itu antara lain Bondowoso, Situbondo, Jember, Lumajang, Sumenep, Sampang, Bangkalan. Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, Banyuwangi, Ngawi, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Sampang.
Daerah tersebut telah mendapat pasokan air bersih dari PMI.
Kepala Markas PMI Jawa Timur Dwi Suyanto menyebut jika armada mobil tangki air PMI jumlahnya sangat terbatas. Kini terdapat 15 tangki dan 11 di antaranya telah berada di lokasi kekeringan, sesuai keterangan per Selasa 15 Agustus 2023. Sehingga distribusi air bersih dilakukan secara bergantian.
Beberapa wilayah yang mendapat giliran pasokan air bersih di antaranya warga Desa Lebbeng Barat, Sumenep, kemudian Desa Bumi Semeru dan Desa Sumbermanjur di Lumajang pada Selasa dan Jumat.
PMI Jatim juga membantu anggaran operasional sebesar Rp10 juta, dengan harapan petugas bisa lebih maksimal saat melayani droping air bersih.
Potensi Kekeringan hingga Oktober
Sementara, BMKG Juanda telah mengeluarkan daftar daerah berstatus siaga dan waspada kekeringan di Jatim. Daftar diprakirakan akan meluas hingga Oktober 2023.
Daftar wilayah yang berstatus awas kekeringan antara lain Surabaya, dan Kota Pasuruan, kemudian Kabupaten Situbondo, Banyuwangi, Bojonegoro, Bondowoso, Jombang, Kediri, Madiun, Bangkalan, Tulungagung, Probolinggo, Nganjuk, Mojokerto, Lumajang, Ngawi, Pasuruan, Ponorogo, Sidoarjo, Sampang, dan Kabupaten Trenggalek.
Sedangkan daerah berstatus siaga kekeringan antara lain Kota Batu, Blitar, Kediri, Madiun, Malang, Mojokerto dan Kota Probolinggo. Juga Kabupaten Blitar, Gresik, Jember, Lamongan, Magetan, Malang, Pacitan, Pamekasan, Sampang, Sumenep dan Kabupaten Tuban.
Advertisement