270 Calon Jemaah Haji Kota Kediri Jalani Test Dini Kesehatan
Sebanyak 270 calon jemaah haji asal Kota Kediri,menjalani deteksi dini test kesehatan Pos Binaan Terpadu (Posbindu) PTM (penyakit tidak menular) Rabu 13 November 2019. Pembinaan calon jemaah haji 2020 ini digagas oleh Dinas Kesehatan Kota Kediri. Deteksi dini kesehatan meliputi pemeriksaan tes gula darah, tensi tekanan darah, tinggi dan berat badan.
Yuni Uliva, Kepala Seksi Survilance, Dinas Kesehatan Kota Kediri, menyebut jika kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pengarahan kepada calon jemaah haji mengenai tahapan yang test kesehatan. Dia menyebut ada tiga tahapan test kesehatan yang harus dilalui oleh calon jemah haji.
“Tahap pertama di Puskesmas, tahap kedua menjelang keberangkatan serta tahap ketiga di embarkasi. Sekarang ini akan melalui tahap satu. Rencananya diselenggarakan pada 25-28 November," paparnya.
Hasil test ini nantinya akan diketahui seorang calon jemaah haji ini menderita suatu penyakit atau tidak. Dari sejumlah orang yang mengikuti test deteksi dini kesehatan ada tiga orang di antaranya diketahui menderita penyakit stroke, berusia sudah lanjut serta baru saja menjalani menjalani amputasi di bagian kaki.
Lebih lanjut Yuni Uliva mengimbau kepada calon jemaah agar mempertahankan status sehat, hingga menjelang keberangkatan untuk menunaikan rukun Islam kelima ini. Kriteria untuk mengetahui jadi atau tidaknya calon jemaah haji ini diberangkatkan nantinya ditentukan pada test kesehatan tahap kedua.
"Data terkini dilihat dari penyakitnya, ada beberapa item. Contoh HIV kronis dan kanker stadium empat," ungkapnya.
Sementara untuk calon jemaah haji yang diizinkan berangkat, meskipun tidak dalam kondisi fit, nantinya akan mendapat pendampingan. Calon jemaah haji Kota Kediri sekarang ini berjumlah kurang lebih 300 orang. Rencananya mereka akan diberangkatkan pada bulan Juni 2020 mendatang.
Sementara itu Kepala kantor Kementerian Agama Kota Kediri Mochdar mengakui, jika memang ada beberapa calon jemaah haji yang terkendala karena faktor usia lanjut. Karena itu, mereka memerlukan pendampingan.
"Ya karena usia ya, ada beberapa yang sudah lanjut dan perlu penanganan khusus, terutama dari Paramedis Dinas Kesehatan, " ujar Mochdar.
Advertisement