27 Tahun Berkembang, Longevitology Dipelajari 6 Juta Orang
Pertumbuhan orang yang mempelajari metode penyembuhan Longevitology di dunia ternyata mencengangkan. Dalam waktu 27 tahun, metode penyembuhan dengan menggunakan energi alam ini telah dipelajari 6 juta orang dari 20 negera.
Guru sekaligus penemu Longevitology Wei Yu Feng mengaku tak pernah bermimpi metodenya berkembang seperti sekarang. "Kami hanya terus menanam kebaikan lewat Longevitoligy. Tidak pernah bermimpi seperti ini," katanya dalam wawancara khusus dengan ngopibareng.id, Rabo (3/4/2019).
Pria berusia 62 tahun tapi masih kelihatan sangat segar ini bilang, ilmunya ini dia peroleh kali pertama dari kakak iparnya. Namun, di tangan kakak iparnya, metode ini kurang berkembang meski telah mengumpulkan data dari berbagai belahan dunia. Wei Yu Feng lantas mengembangkannya sejak 27 tahun lalu.
Disebutkan bahwa ilmu cakra dalam tubuh manusia sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Lantas, Wei Yu Feng mengembangkannya dengan memadukan ilmu meditasi. Intinya, Longevitology memadukan antara ilmu membuka cakra dengan meditasi untuk memanfaatkan energi alam bagi penyembuhan berbagai penyakit.
Dalam mengembangkan longevitology, Wei Yu Feng juga mendalami ilmu kedokteran. Dengan demikian, pemahaman tentang anatomi manusia makin memperkaya metode penyembuhan yang dia kembangkan. "Sejak 27 tahun lalu, kami terus kembangkan metode ini dengan memadukan semua sumber ilmu tersebut," tambahnya.
Apa yang dilakukan Wei Yu Feng selama ini murni dimaksudkan untuk membantu orang. Ibarat orang menanam, ia berusaha terus menanam tanaman tanpa memikirkan panennya. Dengan prinsip seperti itulah, Longevitology sebagai metode penyembuhan berkembang di 20 negara di seluruh dunia.
Ia pun mengharapkan di setiap negara muncul guru-guru baru yang mampu mengembangkan dan menularkan Longevitology. "Seperti di Surabaya ini sudah bisa melayani daerah-daerah kepulauan yang luas. Pak Ongko sudah layak menjadi guru untuk mengembangkan Longevitology di daerah lain di luar Surabaya," kata Wei Yu Feng.
Ongko yang dimaksud adalah Ongko Digdoyo, Ketua Perkumpulan Longevitology Surabaya. Pria inilah yang selama ini aktif mengembangkan teknik penyembuhan dengan energi alam. Ia tidak hanya mendirikan center-center layanan terapi Longevitology, tapi juga menggelar bakti sosial di berbagai tempat.
Seminar Longevitology yang menghadirkan Guru Wei Yu Feng dari Taiwan sudah berlangsung 8 kali di kota ini. Bahkan, sejak ada layanan, perkumpulan Longevitology Surabaya sudah beranggotakan 7 ribu orang. Mereka ada yang pernah ikut seminar maupun yang terdaftar lewat center-center yang ada.
Lalu dari mana nama Longevitology lahir? Menurut Wei Yu Feng, nama itu merupakan terjemahan dalam bahasa Inggris dari Chang Sen Xue. Kata ini mengandung makna bahwa orang yang hidupnya sehat akan berumur panjang.
Metode ini lebih gampang dipelajari dibandingkan metode lainnya. Setiap orang bisa melakukan terapi terhadap dirinya maupun orang lain dengan ilmu yang dikembangkan Wei Yu Feng. Namun, kemampuan masing-masing tergantung bagaimana mereka melatih dirinya melalui terapi dan meditasi. (Arif Afandi)