2.650 Ekor Domba Surabaya Dikirim ke Brunai Darussalam
Sebanyak 2.650 domba dari Koperasi Peternak Indonesia Cita Berdikari Surabaya diekspor menuju Brunai Darussalam, melalui Terminal 1 Kargo Bandara Internasional Juanda, pada Senin 21 Desember 2020. Pengiriman domba dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Saya mengapresiasi koperasi jasa peternakan karena berprestasi mengekspor domba ke Brunei Darussalam dan juga ke beberapa negara di Timur Tengah," kata Khofifah di sela pelepasan ekspor domba di Terminal 1 Kargo Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo.
Ia mengatakan pada Januari 2021, Kementerian Perdagangan juga akan membuka rumah ekspor center untuk produk yang akan diekspor. "Rencananya akan ada dua opsi penempatan yaitu di Dekranasda Jatim di Juanda atau juga di wilayah Bubutan Surabaya," ucapnya.
Ekspor ini, kata dia, merupakan prestasi luar biasa, karena koperasi peternak dari Jatim mampu menembus pasar internasional. "Ini harapan baru bagi peternak domba di Jatim," lanjutnya.
Khofifah mengatakan, kebanyakan peternak merupakan ibu-ibu. Sebab, domba dan kambing tersebut mengurusnya tidak terlalu berat. Ke depan, para peternak ini nantinya akan dipandu dengan pelatihan agar bisa meningkat lebih tinggi khususnya untuk akses ekspor.
Sementara itu, Kepala BBKP Surabaya Musyaffak Fauzi mengatakan ekspor ini sejalan dengan salah satu tugas penting karantina pertanian yaitu mendorong akselerasi ekspor, selain melindungi wilayah negara Indonesia dari masuk dan tersebarnya hama penyakit hewan dan tumbuhan.
"Hal inilah yang mendasari Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) meluncurkan progam Gratieks (Gerakan tiga kali lipat ekspor). Program ini bertujuan untuk mendorong tumbuh kembangnya ekspor produk pertanian baik dari sisi jumlah eksportir, negara tujuan, maupun ragam komoditas pertanian," ucapnya.
Berdasarkan data otomasi perkarantinaan selama tahun 2020, ekspor sektor pertanian Jawa Timur senilai Rp39 triliun dan nonpertanian senilai Rp13 triliun. (Ant)