253 Tenaga Medis Gugur, Satgas Bentuk Tim Monitoring Dokter
Keselamatan dokter dalam menangani pasien Covid-19 menjadi kepedulian pemerintah. Satgas Penanganan Covid-19 berkomitmen memperjuangkan keselamatan dokter dengan membentuk tim monitoring khusus dokter. Tim dibentuk dari gabungan para pakar, penggiat profesi kedokteran maupun bidang relawan kesehatan.
"Untuk memonitoring kualitas penanganan dokter yang terinfeksi dan hal pendukung yang dilakukan dalam proses perawatan," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu 23 Desember 2020.
Satgas juga mengapresiasi pada para dokter, perawat, petugas rumah sakit, petugas laboratorium, petugas klinik serta para tenaga kesehatan lainnya yang ikut turun langsung dalam menangani pandemi. Dan sudah diketahui bersama, banyak tenaga kesehatan yang tidak pernah libur dan terus bekerja demi memastikan keselamatan masyarakat.
"Mari kita hargai kerja keras tenaga kesehatan dan berkomitmen untuk bekerja sama meringankan beban mereka," ujar Wiku.
Untuk itu masyarakat diminta tetap patuh pada disiplin protokol kesehatan agar tidak tertular dan tidak menambah beban tenaga kesehatan. Juga dengan tidak menjadi pasien Covid-19, hal ini menjadi upaya dalam mengurangi angka kasus aktif.
Survei tim mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebelumnya mengatakan ada 253 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid-19, data tersebut dihimpun dari bulan Maret hingga Oktober.
Tim Advokasi dan Hubungan Eksternal Tim Mitigasi PB IDI, dr Eka Mulyana, SpOT(K), MKes, SH, MHKes, mengatakan angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan semakin bertambah dan mengkhawatirkan. "Sebab, hilangnya nyawa pekerja medis dan kesehatan ahli tidak dapat tergantikan dalam waktu singkat," tuturnya.
Berikut ini rincian 253 petugas medis dan kesehatan yang meninggal akibat terinfeksi Covid-19:
- 141 dokter
- 9 dokter gigi
- 103 perawat
Para dokter yang meninggal tersebut terdiri dari:
- 75 dokter umum (5 guru besar)
- 64 dokter spesialis (5 guru besar)
- 2 residen
Berdasarkan data provinsi:
1. Jawa Timur 35 dokter
2. Sumatra Utara 23 dokter
3. DKI Jakarta 20 dokter
4. Jawa Barat 11 dokter
5. Jawa Tengah 10 dokter
6. Sulawesi Selatan 6 dokter
7. Bali 5 dokter
8. Sumatera Selatan 4 dokter
9. Kalimantan Selatan 4 dokter
10. DI Aceh 4 dokter
11. Riau 4 dokter
12. Kalimantan Timur 3 dokter
13. Banten 3 dokter
14. Kepulauan Riau 2 dokter
15. DI Yogyakarta 2 dokter
16. Nusa Tenggara Barat (NTB) 2 dokter
17. Sulawesi Utara 2 dokter
18. Papua Barat 1 dokter
* Data ini dari hasil survei hingga Oktober 2020, tidak termasuk prtugas medis yang terpapar Covid-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri.