250 Ribu Rumah di Prancis Padam, Diterjang Badai Aurora
Badai musim gugur yang kuat, bernama Aurore, menghancurkan bagian-bagian Eropa barat pada Kamis 21 Oktober 2021, memadamkan listrik ke seperempat juta rumah Prancis dan merusak bangunan di setidaknya empat negara.
Layanan kereta terganggu akibat pohon-pohon tumbang yang mengotori rel-rel di Prancis, Jerman dan Belanda dan banyak atap bangunan robek, termasuk di bagian stadion yang digunakan oleh klub sepak bola profesional di kota pelabuhan Antwerpen, Belgia.
Tornado Kamis pagi menyebabkan kerusakan di Schwentinental, sebuah kota dekat kota pelabuhan Kiel di Laut Baltik Jerman. Petugas pemadam kebakaran Kai Laessig mengatakan kepada kantor berita Jerman dpa bahwa tornado menghancurkan rumah kaca dan merobohkan pohon, yang menabrak mobil, tetapi tidak ada yang terluka. Beberapa rumah rusak.
Menerjang Kota Barendrecht, Belanda
Media lokal melaporkan, empat orang terluka di kota Barendrecht, Belanda, di tepi selatan Rotterdam, saat angin kencang merobek genteng dan menumbangkan pohon di lingkungan perumahan pada dini hari.
Badai juga melanda bagian selatan Inggris dengan hujan lebat dan angin kencang, seperti dikutip dari France 24, Jumat 22 Oktober 2021.
Badai yang dimulai dengan menghantam wilayah Prancis di Pantai Atlantik Brittany pada Rabu sore bertiup ke arah timur sepanjang malam, menumbangkan pohon dan meruntuhkan atap di beberapa daerah, menurut gambar yang diunggah online. Badan cuaca nasional Prancis mempertahankan peringatan badai Kamis di sudut timur laut negara itu yang berbatasan dengan Jerman, Belgia dan Luksemburg.
Kecepatan angin mencapai 175 kilometer per jam di kota Fecamp di Normandia, menurut badan cuaca.
Pohon-pohon tumbang merobohkan saluran listrik, dan perusahaan listrik Enedis mengatakan 250.000 rumah tanpa listrik pada Kamis pagi.
Perjalanan kereta api terganggu di wilayah Normandia dan Champagne-Ardennes, serta di beberapa rute komuter di wilayah Paris, menurut otoritas kereta api nasional SNCF.
Jaringan kereta api Belanda juga terganggu Kamis pagi oleh pohon-pohon yang tumbang ke rel kereta api.
Advertisement