25 Kabupaten di Jatim Darurat Kekeringan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kekeringan telah melanda 1.821 desa yang tersebar di 490 kecamatan, 75 kabupaten dan 7 provinsi. Dari jumlah ini, sebanyak 55 kepala daerah juga telah menerbitkan Surat Keputusan bupati/wali kota Tentang Siaga Darurat Bencana Kekeringan.
"Daerah yang telah menetapkan siaga darurat meliputi wilayah Banten, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Sementara itu, wilayah kabupaten/kota yang terdampak kekeringan teridentifikasi berjumlah 75 kabupaten/kota, termasuk dua kabupaten di Bali," kata Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam keterangan tertulis yang diterima ngopibareng.id, Senin 22 Juli 2019.
Agus merinci, wilayah yang mulai mengalami kekeringan ekstrim di antaranya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terdapat lima kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Manggarai, Rote Ndao, Flores Timur, dan Kota Kupang. Sedangkan NTB meliputi Kabupaten Bima, Dompu dan Sumbawa.
Sementara itu, wilayah terbanyak yang menetapkan status Siaga Darurat Kekeringan yaitu Provinsi Jawa Timur yang mencapai 25 kabupaten. Sedangkan provinsi terkecil yang menetapkan siaga bencana adalah Banten yang hanya di Kabupaten Lebak.
Menghadapi darurat kekeringan, hari ini, BNPB dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) juga telah melakukan koordinasi untuk operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC).
"Saat ini potensi awan hujan kurang dari 70 sersen sehingga belum dapat dilakukan operasi TMC. Pesawat milik BPPT dalam posisi siaga jika ada wilayah yang berpotensi untuk dilakukannya TMC," ujar Agus.
Sementara itu pantauan BMKG pada hari ini menunjukkan potensi hujan hingga 7 hari ke depan sangat rendah dan hanya terpantau untuk wilayah Sumatera bagian Selatan, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.
Sementara itu untuk bantuan air bersih, pemerintah hingga saat ini tercatat telah mendistribusikan bantuan sebanyak 7.045.400 liter. Suplai mobil tanki, hidran umum, pembuatan sumur bor juga terus dilakukan.
Advertisement