25 Ciri Akhlak Mulia menurut Al-Ghazali, termasuk Tak Mudah Marah
Akhlaqul karimah (akhlak mulia) menjadi ciri yang melekat pada pribadi Muslim yang saleh. Tentu ini menjadi orientasi kaum beriman.
Dalam khazanah Islam diterangkan tentang ciri-cirijya. Di antaranya, Imam Al-Ghazali ra. menerangkan ciri-ciri orang yang berakhlak mulia adalah :
1. Merasa malu melakukan perbuatan buruk.
2. Tidak menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain.
3. Selalu bersikap baik kepada orang lain.
4. Selalu berkata jujur.
5. Tidak banyak bicara.
6. Banyak berkarya.
7. Sedikit melakukan kesalahan.
8. Tidak banyak melakukan berlebih-lebihan, baik dalam perkataan maupun perbuatan.
9. Berbuat kebajikan nyata kepada sesama makhluk, khususnya manusia. Sedekah, karya yang bermanfaat dll.
10. Menyambung tali silaturrahmi.*
11. Respek atau menghormati orang lain, baik yang masih muda maupun yang sudah tua usianya.
12. Selalu bersyukur kepada Allah.
13. Bersabar menghadapi segala cobaan hidup.
14. Ridha terhadap apa yang diberikan Allah SWT.
Tak Mudah Marah
15. Berusaha tidak lekas marah terhadap orang lain ( murah hati ).
*l16. Welas asih kepada sesama makhluk, khususnya manusia.*
*17.Memelihara diri dari perbuatan dosa dan maksiat.*
*18.Kasih sayang terhadap sesama makhluk.*
*19.Tidak sembarangan melaknat sesuatu atau orang lain kalau belum jelas permasalahan dan hukumnya.*
*20.Tidak suka mencela orang lain.*
*21. Tidak suka mengadu domba kepada orang lain.*
*22. Tidak melakukan ghibah ( mengumpat-umpat ) orang lain.*
*23. Tidak tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu apapun.*
*24. Tidak kikir terhadap harta yang dimiliki demi untuk menolong kesusahan orang lain.*
*25. Tidak berbuat iri dengki kepada orang lain.*
( Kitab Ihya 'Ulumuddin jilid 3 hal . 75 )
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertaqwa kepada Allah, berakhlak baik, beribadah baik, berbuat baik, bernasib baik.bAamiin....!!!
Semoga bermanfaat untuk Kita.
Dzikir Harian
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Sayyidul istighfar
اللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآ إِلٰهَ إِِلآّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَ أَبُوْءُ بِذنْبِي، فَاغْفِرْلِيْ ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إلاَّ أَنْتَ
Artinya:
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yang kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Shalawat Fatih
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
Semoga hari ini lebih baik dari hari sebelumnya
زيني الياس