24 Warga Probolinggo Terjangkit Leptospirosis, Empat Meninggal
Penyakit leptospirosis masih menjadi ancaman serius di Kabupaten Probolinggo. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo mencatat, Januari-Juli 2023, terdapat 24 kasus akibat virus yang menyebar melalui air seni (urine) hewan yang terinfeksi.
"Dari sebanyak 24 warga yang terjangkit leptospirosis, empat di antaranya meninggal dunia," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kabupaten Probolinggo, dokter Dewi Vironica, Kamis, 10 Agustus 2023.
Dokter Viro, sapaannya menambahkan, pada Agustus ini, dilaporkan ada dua warga yang terjangkit leptospirosis di Kecamatan Gending dan Kecamatan Banyuanyar.
Penyebaran virus leptospirosis, kata dokter Viro, dapat melalui urine tikus yang terinfeksi bakteri leptospira. Sehingga manusia kontak langsung dengan urine tikus dapat terinfeksi leptospirosis.
"Kontak langsung bisa melalui kulit yang luka, darah. Penularan tidak langsung bisa melalui genangan air, sungai, selokan, ataupun lumpur yang tercemar urine hewan yang sudah terinfeksi," terangnya.
Perempuan kelahiran Balikpapan, Kalimantan Timur itu melanjutkan, warga yang terkena virus leptospirosis biasanya akan mengalami nyeri otot terutama pada betis, badan terasa lemah, batuk, ruam kulit, dan mata kuning.
"Jika ditemukan gejala-gejala tersebut sebaiknya segera memeriksakan diri," sarannya.
Dokter Viro berharap, masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungan. Sebab, kondisi lingkungan yang bersih bisa mencegah penyebaran virus.
"Faktor risiko leptospirosis harus ditekan. Juga perlu penguatan peran serta masyarakat melalui upaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS untuk pencegahannya. Dan lagi, warga yang terjangkit perlu penanganan perawatan di rumah sakit," jelasnya.