24 Mal di Surabaya Dibuka, APPBI Beri Tips pada Pengunjung
Pemerintah pusat telah memberikan izin uji coba pembukaan mal di empat kota termasuk Surabaya. Uji coba ini dilakukan dengan kapasitas 25 persen pengunjung selama 1 minggu ke depan.
Menanggapi hal tersebut Ketua Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur, Sutandi Purnomosidi mengatakan, 24 mal di Surabaya mengikuti uji coba pembukaan mal dengan protokol kesehatan ketat dan beberapa syarat.
"Yang paling penting bagi kami, para pegawai bisa bekerja, seperti SPG tenant bisa berktivitas kembali, lalu tukang parkir bisa kerja kembali," ujar Sutandi kepada awak media, Selasa, 10 Agustus 2021.
Sutandi menjelaskan, syarat-syarat untuk uji coba pembukaan mal ini cukup ketat. Termasuk siapapun yang beraktivitas di dalam mal harus sudah tervaksin. Oleh karena itu, pihaknya bekerja sama dengan tim IT Kemenkes membuat barcode scan untuk semua pintu mal di Surabaya. "Dari 24 mal di Surabaya semua pintu dikoordinasikan mendapat barcode tersebut. Meski tidak semua pintu mal dibuka karena pengunjung juga dibatasi," jelasnya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan, orang yang belum tervaksin sama sekali, anak usia di bawah 12 tahun dan lansia di atas 70 tahun, untuk sementara waktu tidak diizinkan masuk mal. "Bagi penderita komorbid, untuk masuk mal harus menunjukan surat dokter atau menunjukan hasil PCR atau antigen minimal berlaku satu hari. Begitu juga dengan penyintas Covid-19," tandasnya.
Lanjut Sutandi, Warga Negara Asing (WNA) yang ingin masuk mal di Surabaya juga harus menunjukan PCR atau Antigen yang berlaku minimal satu hari. Meski, di negara asalnya sudah tervaksin.
Sutandi berharap, untuk para pengunjung yang tidak memiliki kepentingan di mal sebaiknya tidak pergi ke mal terlebih dahulu. "Yang belum tervaksin sebaiknya tidak pergi ke mal dulu, sambil menunggu vaksinasi bisa dipercepat," imbuhnya.
Dari pantauan Ngopibareng.id, pegunjung yang hendak masuk mal diwajibkan untuk mengunduh aplikasi Peduli Lindungi dan melakukan registrasi.
Setelah registrasi, pengunjung diminta untuk melakukan scan barcode. Scan barcode ini dilakukan untuk mengetahui apakah pengunjung sudah melakukan vaksinasi atau belum.
Advertisement