24 Juli, Khofifah Kenang Pemakzulan Gus Dur
Sejarah adalah momentum penting dan menjadi tonggak dalam sisi kemanusiaan yang telah berlalu. Tapi, bagi yang mereka yang menyaksikan, hal itu justru menjadi kenangan. Kenangan yang bisa dipetik hikmah guna menjalani perjalanan ke depan.
Tanggal 24 Juli 2001, merupakan momentum ketika proses pengambilan keputusan penting dari Sidang Istimewa MPR RI yang memakzulkan KH. Abdurrahman Wahid sebagai Presiden RIRI-- 21 tahun lalu.
Di antara yang menyaksikan proses itu adalah Khofifah Indar Parawansa, yang saat itu Menteri Pemberdayaan Perempuan dalam Kabinet Abdurrahman Wahid. Bisa dimaklumi bila kemudian Khofifah, yang kini Gubernur Jawa Timur, memberikan kesaksian akan momentum yang menyakitkan hati warga Nahdliyin, warga Nahdlatul Ulama (NU) karena ulah para petualang politik di parlemen ketika itu. (Redaksi)
Berikut catatan Khofifah Indar Parawansa:
Begitu banyak gagasan besar dasar kehidupan keberagaman , kebangsaan dan kemanusiaan terlahir dari seorang KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Presiden RI ke-4 ini telah berkontribusi pada proses demokratisasi yang cukup fundamental di negeri ini.
Sekira jam 10 pagi tanggal 24 Juli 2001 ada proses pengambilan keputusan penting dari Sidang Istimewa MPR RI yang memakzulkan KH. Abdurrahman Wahid sebagai Presiden RI.
Gus Dur negarawan sejati. Gus Dur menghargai proses demokrasi yang berjalan. Gus Dur sangat mencintai negeri ini. Gus Dur melarang pendukung dan loyalis beliau yang sudah siap aksi dengan label pasukan berani mati.
Gus Dur tidak ingin ada darah tumpah karena persoalan ini. Gus Dur cinta damai lahir batin. Terimakasih Gus Dur. Insya Allah panjenengan sudah bahagia disisi Allah SWT. Al fatihah.
https://www.instagram.com/p/CgYRqVchKep/?igshid=YmMyMTA2M2Y=