Sebanyak 2300 santriwati se-Kediri Raya, Minggu 20 Oktober 2019 ikut ambil bagian dalam Peringatan Hari Santri Nasional 2010. Mereka berasal dari gabungan 80 Pondok Pesantren (Ponpes) di Kota Kediri maupun Kabupaten Kediri. Peringatan Hari Santri 2019 ini, diimplementasikan dalam wujud kegiatan jalan sehat. Layaknya Santriwati, peserta jalan sehat ini datang dengan memakai jilbab dan busana bawahan kain batik. Pelaksanaan jalan sehat dengan mengambil tema Santri Indonesia untuk Perdamaian ini, dimulai titik kumpul start di Jalan Panglima Sudirman depan Masjid Agung Kota Kediri. Peserta jalan sehat dilepas oleh Ketua PCNU Kota Kediri KH Abu Bakar Abdul Jalil. Rute jalan yang dilalui Start dari Jalan Panglima Sudirman, Jalan Patimura, Jalan Reco Pentung, Jalan Kili Suci, jalan Brigjen Katamso berputar balik ke tempat semula. Kurang lebih jarak tempuh kisaran 3 Kilo meter. Menurut Ainah Ainah Ulmardiyah Anwar, panitia kegiatan, jalan sehat Hari Santri ini diinisiasi oleh RMI (Rabithah Ma'ahid Islamiyah) setempat. Alasan RMI memilih kegiatan jalan sehat dalam rangkah Hari Santri dimaksudkan untuk sekadar menunjukan kepada masyarakat bahwa para Santriwati ini adalah perempuan yang kuat. "Ada 2300 santriwati yang dilibatkan dalam kegiatan ini. Alhamdulillah, yang mengadakan RMI Putri Kabupaten Kota Kediri. Tujuanya untuk menunjukan ditengah masyarakat, Santri Putri punya kekuatan," tutur Ketua RMI ini. Ia menambahkan karena peserta jalan sehat ini melibatkan ribuan santriwati, maka acara ini sudah dikonsep jauh hari sebelumnya. Diakuinya jika RMI Kabupaten Kediri setiap dua tahun sekali selalu mengadakan kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat akar bawah. Sebelumnya, RMI juga pernah terlibat dalam kegiatan sosial seperti mengadakan Nikah Massal dan Sunatan Massal yang pesertanya mencapai ribuan. "Untuk Jalan Santai ini pesertanya kurang lebih dari 80 Pondok Pesantren Kota dan Kabupaten. Persiapanya satu bulanan," ujarnya. Hadiah Utama jalan sehat berupa Sepesa Gunung, Kulkas, Televisi dan lainya.