23 SMP Negeri di Jombang Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19
Terus meningkatnya jumlah warga terkonformasi positif membuat Pemkab Jombang mengeluarkan kebijakan darurat. Sebanyak 23 SMP negeri dijadikan tempat isolasi untuk pasien dalam lingkup kecamatan. Mereka yang akan menjalani perawatan di ruangan ini adalah pasien tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang Agus Purnomo mengatakan, keputusan menggunakan aset sekolah untuk tempat isolasi dipicu kondisi ruang rawat inap di rumah sakit yang mendekati penuh.
“Setiap kecamatan ada satu sekolah yang menyediakan tempat isolasi. Ada yang menggunakan aula, ruang UKS, ruang kelas, dan lainnya,” katanya kepada Ngopibareng.id, Sabtu 24 Juli 2021.
Kebutuhan sarana prasarana seperti bed dan kasur pasien, disediakan pihak sekolah. Sedangkan untuk obat-obatan termasuk tabung oksigen, kata Agus akan disuplai puskesmas setempat. “Karena belajar mengajar masih daring, jadi sekolah kita jadikan tempat isolasi,” imbuhnya.
Pantauan Ngopibareng.id di lapangan, sejumlah sekolah terpantau sudah memiliki ruang isolasi yang siap digunakan. Salah satunya di SMPN Ngusikan.
“Ada tiga ruangan di sekolah kami yang dijadikan tempat isolasi, dan semuanya sudah siap,” kata Sugeng Hariyanto, Kepala SMPN Ngusikan.
Meskipun berada dalam satu lokasi, namun ruangan yang digunakan untuk isolasi harus terpisah jauh dari bangunan lainnya. Akses masuk juga berbeda dengan akses umum yang dipakai guru, petugas sekolah hingga tamu.
Setiap ruang difungsikan untuk menampung 20 pasien isolasi mandiri. Instrumen lain yang harus ada di Rumah Sehat di antaranya papan nama atau spanduk, memiliki struktur panitia tingkat kecamatan, jadwal piket, listrik, MCK, ambulan, tabung oksigen, hand sanitizer, oximetri, thermogun, obat obatan, dan lainnya.