23 Desa Masih BAB Sembarangan, Situbondo Belum ODF
Situbondo masih kategori kabupaten yang belum bebas dari Buang Air Besar (BAB) Sembarangan atau ODF (Open Defecation Free). Dari jumlah 136 desa/kelurahan tersebar pada 17 Kecamatan di Situbondo, hingga saat ini terdapat 23 desa yang masih BAB sembarangan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Situbondo, Wawan Setiawan mengatakan, mayoritas masyarakat di 23 Desa yang masih BAB sembarangan merupakan desa yang wilayahnya dilewati sungai. Sehingga, masyarakat desa masih banyak yang melakukan kebiasaan BAB sembarangan di pinggir sungai.
"Sesuai instruksi Gubernur Jatim pada 2021, Situbondo ditarget bebas BAB sembarangan atau sudah ODF pada 2024. Kami sudah rapat koordinasi untuk target, ini agar 23 Desa tersebut bebas BAB sembarangan," kata Wawan, Senin 6 Mei 2024.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Situbondo, Sandy Hendrayono mengungkapkan, bukan pekerjaan mudah mengatasi permasalahan kebiasaan masyarakat BAB sembarangan. Karena, tidak bisa hanya diselesaikan Pemkab Situbondo saja, tapi harus kerja sama semua pihak, mulai dari Desa/Kelurahan, Kecamatan, dan masyarakat desa.
"Ini tugas berat kita bersama agar 23 Desa yang masih BAB sembarangan bisa menjadi desa bebas BAB sembarangan. Paling tidak pada 2024, ini target Situbondo menjadi kabupaten bebas BAB sembarangan atau sudah ODF tercapai," ungkap Sandy, Senin 6 Mei 2024.
Berdasarkan catatan Dinkes Situbondo, sebanyak 23 Desa masih BAB sembarangan, yakni Desa Jatisari, Jetis, Ketowan, Widoropayung, Cura Suri, Kumbang Sari, dan Patemon. Semambun, Sumberanyar, dan Dawuhan.
Kemudian Desa Semambung, Sumberanyar, Dawuhan, Bletok, Mlandingan Wetan, Alasbayur, Campoan, Sumberanyar, Rajekwesi, Bugeman, Tambak Ukir, Klampokan, Kandang, Peleyan, Wonokoyo, dan Gadingan. (edo/ngobar)