22 dari 2.000 Pekerja Migran Jawa Timur Positif Covid-19
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru datang dari luar negeri, sebanyak 22 di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.
Sebanyak 22 PMI yang terkonfirmasi positif tersebut, kata Khofifah, merupakan bagian dari 2.000 pekerja migran yang baru saja pulang ke Jatim, dengan alasan masa kontrak kerja yang sudah habis.
"Seminggu lalu ya dari 2.000 yang datang, ada 22 yang positif," kata Khofifah, Minggu, 2 Mei 2021.
Saat ini, 22 PMI yang telah dinyatakan positif tersebut telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat Lapangan (RSDL), Indrapura, Surabaya.
Mereka sebelumnya sudah menjalani karantina di Asrama Haji, Sukolilo, sembari menunggu hasil tes swab PCR mereka keluar. Jika postitif, 22 PMI tersebut langsung dibawa ke RSDL.
"Untuk PMI Pekerja Migran Indonesia karantinanya disatukan di asrama haji, kalau ada yang positif, maka dikirim ke Rumah Sakit Darurat Lapangan, Indrapura," jelasnya.
Di sisi lain, lanjut Khofifah, untuk pekerja migran yang hasis tes swab PCR-nya dinyatakan negatif. Mereka masih diharuskan untuk menjalani karantina selama lima hari.
"Kalau negatif, lima hari kemudian mereka masing-masing akan diantarkan ke pendopo kabupaten/kota dari mana mereka berasal," ucapnya.
Sementara itu, Forkopimda Jatim melakukan pemantauan repatriasi PMI yang masuk di Terminal II Bandara Juanda. Para PMI dari berbagai wilayah tersebut langsung diarahkan ke Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya.
Dalam kegiatan itu, hadir Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto, Kapolda Jawa Timur Irjenpol Nico Afinta, Sekda Provinsi Jatim Heru Tjahjono serta Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko.
"Usai dilakukan proses screening terhadap para PMI, mereka langsung dibawa ke Asrama Haji, Sukolilo, untuk dilakukan proses karantina," kata Kapolda Nico Afinta.