22 Kecamatan di Probolinggo Terserang PMK, 2 Kecamatan Bebas
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak sapi terus meluas di Kabupaten Probolinggo. Dinas Pertanian setempat mencatat, dari 24 kecamatan sebanyak 22 kecamatan sudah terjangkit PMK dan hanya dua kecamatan yang bebas PMK.
“Hingga Minggu kemarin, sebanyak 1.601 ternak suspect (diduga) terjangkit PMK, yang tersebar di 22 kecamatan, hanya dua kecamatan yang zero PMK,” kata Plt Kepala Dinas Pertanian, Maryoto, Senin sore, 30 Mei 2022.
Dikatakan ada enam kecamatan yang termasuk penyumbang jumlah ternak suspect PMK terbanyak atau lebih dari 100 ternak. Keenam kecamatan itu, Dringu dengan 260 ternak, Kuripan 108 ternak, Wonomerto 121 ternak, Tiris 147 ternak, Tegalsiwalan 142 ternak dan terakhir Bantaran dengan 433 ternak.
“Sementara dua kecamatan dinyatan masih aman dari PMK yakni Kecamatan Kotaanyar dan Kecamatan Sumber,” ujar Maryoto.
Memang dilihat dari populasi ternak se-Kabupaten Probolinggo sebanyak 312.932 ekor, jumlah ternak yang terjangkit PMK sebanyak 1.601 ekor (0,512 persen). “Sebanyak 13 ternak yang sebelumnya terjangkit PMK kini dinyatakan sudah sembuh,” katanya.
Disinggung faktor pemicu tersebar luasnya PMK, Maryoto mengatakan, ada beberapa faktor. Salah satunya, karena sejumlah peternak membawa ternak yang terkena PMK dari satu kandang ke kandang yang lain.
Pemicu lain, diduga karena ada peternak, bahkan petugas kesehatan yang berpindah-pindah kandang sehingga berpotensi menularkan PMK.
“Untuk mencegah hal ini, petugas kami sarankan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) yang digunakan sekali pakai. Sebab bisa jadi petugas juga berperang menyebarkan PMK,” kata Maryoto.
Untuk menghindari penularan, APD yang dipakai petugas pun digunakan untuk sekali pakai kemudian dibuang. “Jadi tidak bisa lagi ada petugas yang berspekulasi, APD-nya aman,” ujarnya.
Selain ternak yang suspect dan sembuh, Dinas Pertanian juga melaporkan, sebanyak sembilan ternak di Kabupaten Probolinggo mati akibat PMK. Yakni, delapan sapi di Kecamatan dan satu sapi di Kecamatan Wonomerto.
“Sapi-sapi yang mati akibat kena PMK ini kebanyakan pedet atau sapi anakan yang memang rentan karena masih menyusu kepada induknya,” ujarnya. Sehingga jika sapi induk terjangkit PMK, maka pedet yang sedang menyusu kepada induknya sangat rentan tertular PMK.
Advertisement