22 Hari di Kota Surabaya, Mobil Lab BIN Kembali ke Jakarta
Badan Intelejen Negara (BIN) telah melakukan rapid dan swab tes gratis secara massal di Surabaya dalam 22 hari berturut-turut. Sabtu, 20 Juni 2020, merupakan hari terakhir tugas BIN di Kota Pahlawan.
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini mewakili masyarakat Surabaya, mengucapkan terima kasih kepada BIN karena telah membantu dalam melakukan pengecekkan kepada seluruh warganya.
“Kami pemerintah dan warga Surabaya mengucapkan terima kasih kepada BIN yang telah membantu kegiatan untuk rapid dan swab massal di Surabaya,” kata Risma, saat berpamitan dengan pihak BIN di Lapangan Hokky, Sabtu 20 Juni 2020.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, sebenarnya ingin masa peminjaman mobil lab dari BIN diperpanjang. Namun, kata Risma, pihak pemerintah pusat tidak menyetujui niatannya tersebut.
“Itu yang saya ingin sampaikan kepada teman-teman (BIN), matur nuwun (terima kasih). Sebetulnya, saya mau nggandoli (nahan) sampai 10 hari lagi gitu. Saya sudah membuat surat kepada kepala BIN untuk bisa sampai tanggal 30 Juni. Tapi ternyata, kami hanya di perkenankan sampai hari ini,” ungkapnya.
Sebelum dibantu mobil lab PCR dari BIN, menurut Risma, tugas Pemkot Surabaya dalam melakukan tes massal sangatlah berat. Datangnya bantuan dari pemerintah pusat itu, bisa menyelesaikan permasalah di Kota Surabaya.
“Karena kita harus terus lakukan rapid ini untuk menghindari sedikit mungkin ada kebocoran atau lengah yang kita melakukan tracing. Memang berat sekali untuk melakukan tracing, dengan cara (mobil lab) inilah kita bisa melakukan tracing yang bisa memperkecil potensi untuk penyebaran tadi,” jelas Risma.
Dengan selesainya masa tugas BIN di Surabaya, Risma ingin segera menyelesaikan pembangunan laboratorium milik Pemkot Surabaya. Agar dapat segera digunakan saat pengecekkan kesehatan masyarakat.
“Kami juga diberi peralatan yang saat ini kita titipkan di BTKL, karena laboratorium kami belum siap. mudah-mudahan laboratorium kami bisa segera siap, sehingga, kalau itu terjadi kami bisa lakukan tiga shift, selama ini di BTKL itu stafnya terbatas hanya dua shift,” kata dia.
Sementara itu, Kepala staf khusus BIN, Mayjend TNI Dr Suyanto sebelum meninggalkan Surabaya, berharap agar semua yang dilakukan oleh pihaknya ini dapat meringankan beban pemkot dalam menangani masalah covid-19 ini.
“Bapak- bapak ibu-ibu sekalian, mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh BIN bekerja sama dengan Kota Surabaya, bisa memutus mata rantai penyebaram covid-19 yang ada di Surabaya ini,” singkatnya.
Advertisement