21:19:13 WIB, Detik-detik Waisak Umat Buddha di Surabaya
Ratusan umat Buddha di Surabaya, berkumpul di Vihara Buddhayana, bilangan Putat Gede Surabaya untuk melakukan peribadatan dan menyambut puncak detik-detik Waisak.
Tepat pukul 21:19:13 WIB, Selasa, 29 Mei 2018, malam, Bhikku YM Vijjananda Mahathera meminta seluruh orang umat yang hadir untuk melakukan meditasi.
Para umat yang hadir lalu mempersiapkan duduk silanya. Beralaskan bantal mereka lalu menunduk, hening. Pandita Vihara Buddhayana, Romo Nyana Abhaya, mengatakan ritual ini adalah momen perenungan tiga peristiwa agung.
"Perenungan ini puncak seluruh acara, kita menyambut detik-detik waisak, kita merenung, dalam relung yang paling dalam mengenang tiga peristiwa," kata Romo Nyana, pada Ngopibareng.id.
Ketiga peristiwa itu, kata Romo Abhaya adalah kelahiran Pangeran Sidharta, lalu pencapaian ke-Buddhaan, dan yang terakhir peristiwa Buddha Maha Parinibbana atau kematian. Seluruh peristiwa itu terjadi di bulan Waisak.
"Dalam perenungan itu kita mengenang tiga peristiwa higga kita sadar bahwa lewat peristiwa itu kita memperoleh kesadaran yang hakiki, yakni lahir, hidup dan mati," kata Romo Abhaya.
Saat perenungan berlangsung suasana di dalam vihara begitu terasa sangat sakral. Seluruh umat terdiam. Yang terdengar hanya gemericik ornamen langit-langit. Aroma wewangian juga semerbak keseluruh sisi ruangan.
Hingga tepat pukul 21.21 WIB meditasi pun selesai. Bhikku lalu memimpin 100an umat yang hadir kedalam sesi Paritta, mereka membaca sabda-sabda berbahasa Pali. Bahasa yang digunakan pada jaman kerajaan Maghadi, masa India kuno.
"Paritta adalah perlindungan, kita mengulang sabda-sabda suci Buddha supaya kita bisa selalu mengingat dan menerapkan ajaran yang beliau ajarkan," kata dia.
Selanjutnya, mereka melakukan sujud ke tiga objek yakni, Buddha (Guru agung), Dhamma (ajaran), Sangha (para Bhikkhu)
Sementara itu, tema besar perayaan Waisak tahun 2562 BE/2018 ini adalah Harmoni Dalam Kebhinekaan. Lewat tema ini diharapkan setiap umat bisa hidup berdampingan dalam keberagaman. (frd)