21 Pelajar Lamongan Terjaring Operasi Kasih Sayang
Warung kopi (warkop) tetap menjadi alternatif utama bagi pelajar Lamongan sebagai jujugan tempat membolos. Terbukti, operasi Kasih Sayang dari Satpol PP Lamongan, selalu menjaring banyak pelajar di sejumlah warkop. Mereka terjaring razia sebab berada di warkop saat jam pelajaran sekolah belum usai.
Seperti operasi yang dilakukan Bidang Penegak Perda, Satpol PP Lamongan, Senin 5 September 2022. Sebanyak 21 pelajar, semuanya berhasil dijaring dari warkop. Sebanyak itu terdiri dua pelajar SMP dan 19 pelajar SMA.
Beragam alasan mereka membolos. Di antaranya mengaku bosan mengikuti pelajaran oleh guru yang dinilainya membosankan. Ada juga yang mengaku sekadar ikut-ikutan.
"Ngajarnya tidak enak. Membosankan. Daripada di dalam kelas juga tidak bisa konsentrasi ya bolos saja. Kalau teman saya ini, saya yang mengajak," ujar seorang pelajar SMA.
Kabid Gakda Satpol PP Lamongan, Sapari, yang memimpin Operasi Kasih Sayang itu menjelaskan, saat dilakukan penggerebekan, sejumlah pelajar sedang asyik ngopi dan bermain hand phone.
Mereka memilih warkop sebagai tempat nongkrong karena merasa lebih bebas dan nyaman. Bisa ngopi sekaligus main gim, atau bahkan sambil merokok. "Tidak.ada satu pun yang berdiskusi atau belajar kelompok tentang pelajaran," katanya.
Bagi pelajar yang terjaring, lanjut Sapari, saat itu juga diangkut dengan truk Satpol PP untuk dibawa ke kantor. Selanjutnya dikumpulkan dalam satu ruangan dan diberi pembinaan.
"Sebelum dipulangkan, mereka kami suruh membuat surat pernyataan. Isinya berjanji tidak mengulangi perbuatannya lagi. Jika nantinya tertangkap lagi, langsung dilaporkan kepada kepala sekolah dan keluarganya," terangnya.