Gugus Tugas Bali Tarik Petugas Covid-19 dari Banyuwangi
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali akan menarik petugasnya yang ditempatkan di check poin Terminal Sritanjung, Banyuwangi. Langkah penarikan petugas yang akan dilakukan pada Minggu, 21 Juni 2020 ini untuk persiapan menuju new normal.
"Persiapan menuju tatanan baru, secara protokol kita sudah siap. Jadi secara nasional juga protokolnya sudah siap. Kita akan menyesuaikan dengan itu," jelas Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Samsi Gunarta, saat berada di check poin Terminal Sritanjung, Banyuwangi, kemarin.
Dia menjelaskan seharusnya pada 7 Juni 2020 penempatan petugas di Banyuwangi ini sudah berakhir. Namun, kata Dia, karena permintaan dari petugas dari Jawa Timur akhirnya ditunda sampai tanggal 21 Juni 2020.
"Inipun sebenarnya belum boleh ditarik. Tapi Kitakan punya tugas. Kita kembali ke tugas masing-masing," tegasnya.
Meski petugas dari GTPP Covid-19 Bali sudah ditarik dari Banyuwangi, namun pemeriksaan surat hasil rapid test tetap dilakukan di Banyuwangi. Namun pemeriksaan dilakukan oleh petugas GTPP Covid-19 Banyuwangi dan perangkat pelabuhan penyeberangan Ketapang.
Samsi menambahkan, GTPP Provinsi Bali tetap akan melalukan screening persyaratan masuk Bali di sekitar pelabuhan Gilimanuk.
"Screeningnya ke Bali mau apa? Ke Bali dimana? Terus apakah ada yang menjamin? Sehingga mereka kerja, pekerjaannya mereka benar-benar ada yang menjamin," tegasnya.
Dia menegaskan, belum ada rencana untuk menghilangkan persyaratan surat hasil rapid test bagi orang yang masuk Bali. Syarat ini tetap berlaku bagi semua orang yang akan masuk ke Bali.
Sebab, menurutnya masih ada keperluan untuk mengontrol supaya penyebaran Covid-19 di Bali tidak menjadi-jadi.
Dia menyebut, kalau dilihat dari statistik kondisi penyebaran Covid-19 di Bali sebetulnya sangat landai. Tapi akhir-akhir ini terjadi kenaikan. Dalam situasi ini, menurutnya harus diambil semacam analisis resiko.
"Resikonya seperti apa. Kita tidak mau ada semacam kita lagi fokus menyelesaikan di internal kemudian dipres lagi dari luar. Jadi kalau bisa kita kontrol, kita kontrol," tegasnya.
Advertisement