2.000 Tahanan Taliban Dibebaskan, Respon Gencatan di Afghanistan
Gencatan senjata yang diumumkan Taliban selama tiga hari perayaan Idul Fitri 1441 H, mendapatkan tanggapan positif dari pemerintah. Pada hari pertama perayaan Idul Fitri, Minggu 24 Mei 2020, Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani menyatakan akan membebaskan sekitar 2,000 tahanan Taliban sebagai respon dari gencatan senjata.
“Dengan ini saya mengumumkan bahwa akan ada akselerasi dalam proses pembebasan para tahanan Taliban dan tindakan serius akan diambil terkait hal ini,” ungkap Ashraf Ghani, seperti dilansir France 24.
Lebih lanjut Ashraf Ghani menambahkan, pihaknya juga meminta agar Taliban membebaskan para tahanan pasukan keamanan Afghanistan.
“Sementara itu, saya juga meminta agar Taliban membebaskan tahanan pasukan keamanan kita dari penawanan mereka sesegera mungkin,” tegas Ashraf Ghani.
Pertukaran tahanan menjadi salah satu poin utama dalam kesepakatan perdamaian Amerika Serikat dan Taliban, yang telah ditandatangani pada akhir Februari 2020, di Doha, Qatar.
Setidaknya, terdapat 5,000 tahanan Taliban dan 1,000 tahanan pasukan keamanan Afghanistan yang akan dibebaskan.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo usai penandatanganan kesepakatan perdamaian, menyebut jika Taliban memenuhi perjanjian yang telah disepakati, maka Amerika Serikat akan menarik para pasukan.
“Jika Taliban tidak menjunjung tinggi komitmen mereka, maka Presiden Trump dan timnya ragu akan apa yang harus kami lakukan untuk melindungi nyawa warga Amerika Serikat. Jika, Taliban mematuhi janji-janji mereka, Amerika Serikat yang menjalankan tanggungjawab mereka maka penarikan pasukan berdasarkan kondisi,” ucap Pompeo dilansir Deutsche Welle.
Sayangnya, seminggu sebelum perayaan Idul Fitri atau pada 14 Mei lalu, terjadi serangan tembakan di rumah sakit ibu dan anak di kota Kabul yang menyebabkan 24 orang meninggal. Sebagian besar para korban adalah bayi, ibu dan bidan.
Serangan brutal itupun disebut-sebut memutuskan harapan terhadap tercapainya perdamaian permanen di Afghanistan.
Sementara, Jerman, Indonesia, Norwegia, Uzbekistan dan Qatar, menyambut baik pengumuman gencatan senjata selama perayaan Idul Fitri di Afghanistan. Dalam pernyataan bersama para Menteri Luar Negeri kelima negara, Minggu 24 Mei 2020, menyatakan gencatan senjata ini merupakan langkah positif ke depan yang memberikan secercah harapan.
Rakyat Afghanistan berhak atas penghentian kekerasan dan perdamaian yang bermartabat serta stabilitas.