20 Tim Perahu Naga Bakal Adu Kecepatan di Laguna Pantai Depok
Even seru bakal tersaji di Laguna Pantai Depok, Kabupaten Bantul. Yaitu Festival Perahu Naga.
Sedikitnya 20 tim akan bersaing di event yang akan digelar 14-15 Juli 2018 nanti. Festival ini digelar untuk memeriahkan tradisi masyarakat Tionghoa, yaitu perayaan Peh Cun.
Festival Perahu Naga ini diselenggarakan atas kerjasama antara Dinas Pariwisata Bantul, Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) DIJ dan Bantul, Komunitas Jogjakarta Chinese Art and Culture Centre (JCACC), dan Pokdarwis Depok.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, 20 tim yang akan bertanding di Laguna Pantai Depok berasal dari Daerah Istimewa Jogjakarta dan luar DIJ.
"Ada 16 tim yang berasal dari DIJ, sisanya berasal dari Jakarta, Pati, Semarang, dan Blora. Mereka akan bertanding di lintasan sepanjang 500 meter untuk meraih trofi Gubernur DIJ dan uang pembinaan total Rp 100 juta,” ujar Kwintarto, Minggu (8/7).
Kwintarto menyebutkan, selain lomba perahu naga, event ini juga diramaikan live music, serta pertunjukan liong dan barongsai di atas perahu. Menurutnya, pertunjukan ini akan cukup menarik banyak wisatawan dan warga setempat yang menyaksikan.
"Harapannya agar didapatkan bibit-bibit atlet dayung dari sini, pariwisata di laguna Depok ini juga makin berkembang, selain itu juga untuk melestarikan tradisi Peh Cun ini," jelasnya.
Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar I Gde Pitana mengatakan, Festival Perahu Naga diharapkan mampu menggali potensi wisata di kawasan Laguna Pantai Depok, Bantul. Event ini juga harus dikemas untuk menjadi atraksi wisata yang menarik.
"Kegiatan ini untuk mendukung peningkatan peran komunitas dan masyarakat dalam pengembangan kepariwisataan di DIJ. Selain itu, memberi wadah kreativitas dan inovasi serta mengakomodir ekspresi dan prestasi para penggemar olahraga dayung," ujar Pitana, didampingi Asisten Deputi Pemasaran 1 Regional II Kemenpar, Sumarni.
Menurut Pitana, festival ini juga berpotensi meningkatkan kontribusi pendapatan asli daerah dan merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Sebuah event pariwisata harus memberikan dampak ekonomi untuk masyarakat daerah. Sebab itu kita terus mendukung," ujarnya.
Sedangkan Kabid Pemasaran Area I Kemenpar Wawan Gunawan, menilai DIJ harus diperkaya dengan atraksi. “Jogjakarta adalah daya tarik. Masih menjadi pilihan utama para wisatawan. untuk urusan 3A Jogjakarta tidak perlu diragukan. Amenitas dan aksesibilitas juga atraksinya sangat bagus. Dengan atraksi yang berkualitas dan intensif, Jogja akan semakin ramai,” paparnya.
Soal Atraksi, Menteri Pariwisata Arief Yahya juga tidak meragukan kreativitas masyarakat DIJ. Baik alam, budaya maupun buatan. Bahkan, sudah menggabungkan ketiga kekuatan destinasi itu dalam sebuah even yang saling menguatkan.
"Festival ditambah alam atau budaya sudah menjadi paket yang mempesona orang untuk datang," kata Menpar Arief Yahya.
Contohnya, apa yang sedang dirancang di Laguna Pantai Depok ini. Berwisata ke pantai (alam) saat digelar Festival Perahu Naga (buatan), menjadi kombinasi yang lebih mengasyikkan.
"Anda ingin menikmati momen asyik itu, silakan datang ke Laguna Pantai Depok pada 14-15 Juli 2018. Selama dua hari itu, Anda akan menyaksikan atraksi yang sangat menarik," pungkasnya. (*)
Advertisement