20 Ribu Warga Sipil Selamatkan Diri, Mariupol Ukraina Terkepung
Warga sipil dari kota pesisir tenggara Mariupol yang terkepung berhasil melarikan diri melalui koridor kemanusiaan pada Selasa 15 Maret 2022. Demikian kata Kepala Staf Presiden Ukraina Kyrylo Tymoshenko di Telegram.
“Hari ini sekitar 20.000 orang keluar dari Mariupol dengan mobil pribadi di sepanjang koridor kemanusiaan,” tulisnya dikutip dw.com.
Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan, secara total hampir 29.000 orang dapat melarikan diri dari beberapa kota yang dilanda perang pada hari Selasa, menggunakan rute kemanusiaan.
Dilaporkan 4.000 kendaraan berjalan di sepanjang jalan yang rusak dan ditambang, dan melewati berbagai pos pemeriksaan. Dari jumlah tersebut, 570 dilaporkan telah mencapai kota Zaporizhzhia di barat laut. Mobil yang tersisa akan bermalam di rute tersebut, kata Tymoshenko.
Pada hari Senin sekitar 4.000 orang meninggalkan kota di sepanjang rute yang sama.
Pelarian itu dimungkinkan oleh gencatan senjata yang disepakati antara pasukan Ukraina dan Rusia. Upaya sebelumnya telah gagal, membuat 400.000 penduduk tanpa akses ke makanan, air dan listrik.
Tetap Mengerikan
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) memperingatkan bahwa situasi di Mariupol “tetap mengerikan” dan bahwa mereka tidak dapat memberikan bantuan yang diperlukan kepada orang-orang yang masih terjebak di sana. Menurut otoritas kota, sekitar 2.100 penduduk kota itu telah terbunuh.
Sementara itu Presiden AS Joe Biden menandatangani undang-undang yang memberikan bantuan kemanusiaan, militer, dan ekonomi senilai $13,6 miliar (€12,4 miliar) ke Ukraina.
Uang itu akan memungkinkan AS untuk menyediakan lebih banyak senjata dan peralatan militer kepada Ukraina. Beberapa di antaranya juga akan digunakan untuk memberikan bantuan makanan darurat, perawatan kesehatan, dan dukungan kemanusiaan lainnya.