10 Hari Penyekatan 43 Ribu Lebih Kendaraan di Jatim Putar Balik
Selama 10 hari penyekatan mudik di Jawa Timur yang berjalan sejak 6 Mei 2021, Pemerintah Provinsi (Pemprov) mencatat setidaknya ada sekitar 43.665 kendaraan yang disuruh putar balik karena tidak memenuhi syarat perjalanan.
"Penyekatan di provinsi Jawa Timur sampai saat ini jumlah kendaraan yang telah diperiksa 215.997 kendaraan. Dari jumlah itu kendaraan yang diputar balik sebanyak 43.665 unit," ujar Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pada Sabtu 15 Mei 2021 di Jatim Park 3, Kota Batu.
Kemudian ujar Khofifah dari sebanyak 215.997 kendaraan yang diperiksa ada sebanyak 31.197 orang yang dilakukan uji usap antigen karena tidak melampirkan surat keterangan bebas Covid-19 saat bepergian di masa larangan mudik lebaran.
"Dari jumlah 3.197 orang yang dilakukan uji usap antigen yang terkonfirmasi positif ada sekitar 21 orang," katanya.
Namun, Khofifah tidak menjelaskan secara rinci sebanyak 21 orang yang terkonfirmasi positif tersebut berasal dari daerah mana saja. Namun, kata Khofifah, pengendara yang positif antigen harus dilakukan karantina terlebih dahulu.
"Selain itu, kami juga menemukan adanyabtravel gelap yang melintas sebanyak 19 armada," ujarnya.
Sementara itu untuk wilayah Kota Malang sendiri sampai hari kedua penyekatan pasca Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah ini sudah ada sebanyak 123 kendaraan yang disuruh untuk putar balik. Penyekatan di Kota Malang dilakukan di satu titik yaitu pintu Exit Tol Madyopuro, Kedungkandang, Kota Malang.
"Bisa jadi kenapa hari kedua banyak kendaraan diputar balik, mungkin banyak yang coba-coba masuk ke Kota Malang," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Heru Mulyono.
Ditambahkan oleh Walikota Malang, Sutiaji, mengatakan bahwa pada momen hari kedua pasca lebaran ini pemantauan arus mobilisasi massa harus selalu dipantau melalui mekanisme Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro.
"Terus dimonitor perkembangan (mobilisasi warga) hingga tingkat RT dan RW. Tetap saya tekankan, untuk deteksi kemungkinan pendatang yang mungkin bisa lolos dari penyekatan pada pintu utama (Exit Tol Madyopuro)," ujarnya.
Advertisement