20 CJH Lamongan Gagal Berangkat Haji Tahun Ini
Musim haji telah dimulai, para CJH asal Lamongan sudah diberangkatkan sejak kemarin, dan hari ini 3 Agustus 2019 adalah kloter terakhir yang dilepas.
Namun, dari ribuan CJH yang bakal berangkat tahun ini, terdapat 20 CJH asal Lamongan pada musim haji tahun ini yang gagal berangkat. Hal tersebut lantaran CJH terkena sakit sebelum berangkat.
"Sudah kami minta untuk menggantikan sebenarnya. Akan tetapi jarak waktu keberangkatan yang mepet, akhirnya mereka ingin berangkat pada tahun mendatang," kata Sholeh, Kepala Kemenag Lamongan, disaat pelepasan CJH.
Akan tetapi, dari 20 CJH tersebut, satu di antaranya sudah diganti dengan calon jemaah cadangan. Sedangkan 19 CJH sisanya meminta berangkat pada musim haji 2020 tahun depan.
Sementara itu, saat pelepasan, Bupati Lamongan Fadeli berpesan kepada seluruh CJH agar tetap menjaga kesehatan. Pasalnya, CJH asal Lamongan memperoleh jatah kloter terakhir, sehingga setibanya di Arab Saudi para CJH tersebut akan langsung bergegas melaksanakan ibadah haji.
Selain itu, Fadeli juga menghimbau para CJH agar menjaga kondisi tubuh. Karena akan ada perbedaan suhu yang ekstrem, antara di Arab Saudi dan di Indonesia.
"Jemaah haji yang berangkat tahun ini akan disamakan dengan calon jemaah haji asal Indonesia lainnya meskipun mereka yang sudah berusia lanjut. Terkecuali bagi calon jemaah haji yang menderita sakit lumpuh ini perlu mendapatkan perhatian khusus dari petugas kesehatan haji di sana. Semoga menjadi haji yang mabrur," pungkas Fadeli.
Musim haji tahun ini Kabupaten Lamongan memberangkatkan 1.734 CJH, yang terbagi menjadi empat kelompok terbang (kloter). Yakni kloter 79, 80, 81, dan 82. Para CJH tersebut diberangkat ke asrama haji Sukolilo Surabaya dengan bergelombang menggunakan 20 bus.
Sekedar diketahui, CJH tertua asal Lamongan tahun ini dipegang oleh Julaikah Binti Sulam, dengan usia 94 tahun berasal dari desa Centini kecamatan Laren. Sedangkan CJH termuda yaitu Dia Cahyani Saputri Binti Sasputro Hadi dan Mega Oktaviana Putri Binti Khanif, keduanya sama-sama berusia 18 tahun dan berasal dari desa Jabung kecamatan Laren.
Advertisement